LINGKAR MADIUN – Sensor gempa milik Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) merekam adanya suara dentuman di daerah Buleleng, Provinsi Bali. Namun, dentuman tersebut bukanlah gempa.
Koordinator Bidang Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Daryono mengungkapkan hal tersebut pada hari Minggu, 24 Januari 2021.
"Hasil monitoring BMKG menunjukkan adanya anomali sinyal seismik yang tercatat pada sensor seismik Singaraja (SRBI) pada pukul 10.27 WITA," tutur Daryono.
Baca Juga: Gempa Sulbar Renggut 46 Jiwa, Begini Penjelasan BNPB
Baca Juga: Gempa Majene Sulbar adalah Perulangan Gempa 1969, Benarkah? Berikut Penjelasan BMKG
Kemudian, Daryono menerangkan bahwa sensor BMKG telah merekam sinyal seismik itu selama sekira 20 detik.
Jika anatomi pada seismogramnya dianalisis, bisa disimpulkan bahwa sinyal seismik tersebut tidak termasuk tanda gempa bumi tektonik.
"Jika sinyal seismik tersebut kita coba tentukan magnitudonya menggunakan formulasi penentuan mangnitudo gelombang gempa akan dihasilkan kekuatan 1,1 magnitudo lokal," ujar Daryono.
Baca Juga: Gempa Sulbar Renggut 46 Jiwa, Begini Penjelasan BNPB