"Tetapi kalau seandainya harapan itu tidak kita dapatkan, kita mengharapkan agar kita semua terutama pihak keluarga dapat menerima musibah ini dengan penuh ketabahan dan kesabaran," ujar Anwar.
Baca Juga: Gempa Majene Sulbar adalah Perulangan Gempa 1969, Benarkah? Berikut Penjelasan BMKG
Anwar juga mengutip sebuah hadits terkait musibah tenggelamnya kapal KRI Nanggala-402, yakni bahwa meninggal karena tenggelam adalah mati syahid.
"Siapa yang mati karena tenggelam maka dia mati dalam keadaan syahid. (HR Muslim 1915)".
Baca Juga: Rutinkan 3 Amalan Ringan Ini untuk Memperberat Timbangan Amal Baik di Akhirat
Sebelumnya, KRI Nanggala-402 dikabarkan melakukan kontak terakhir sebelum menyelam pada hari Rabu, 21 April 2021 pada pukul 03.00 WIB.
Tim sea rider pun masih dapat memantau posisi geladak dari haluan KRI Nanggala-402 dari jarak 50 meter pada pukul 03.30 WIB.
Baca Juga: Gempa Majene Sulbar adalah Perulangan Gempa 1969, Benarkah? Berikut Penjelasan BMKG