Network
LINGKAR MADIUN- Badan Meteorogi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menginformasikan bahwa Siklon Tropis Choi-Wan yang membentuk pola sirkulasi udara di perairan timur Filipina akan mempengaruhi tinggi gelombang.
Kondisi tersebut berpotensi di sebagian wilayah perairan Indonesia pada tanggal 2 hingga 4 Juni 2021.
Kepala Pusat Meteorologi Maritim BMKG Eko Prasetyo mengungkapkan bahwa siklon dengan tekanan 998 hPa tersebut mempengaruhi tinggi gelombang di wilayah perairan utara Kepulauan Sangihe-Kepulauan Talaud hingga perairan utara Halmahera-Papua.
Baca Juga: Spesialis Neuro Ungkap Cara Cepat Redakan Vertigo dari Rumah! Simak Langkahnya
“Di wilayah Indonesia bagian utara angin dominan bergerak dari tenggara ke barat daya dengan kecepatan berkisar 5 sampai 20 knot dan di wilayah Indonesia bagian selatan dominan bergerak dari timur ke selatan dengan kecepatan 5 sampai 25 knot,” jelasnya.
BMKG memprediksikan gelombang setinggi 1,25 sampai 2,50 meter berpeluang terjadi di perairan utara Sabang, Selat Karimata bagian selatan, Laut Jawa, perairan selatan Kalimantan, Selat Makassar bagian selatan, perairan Kepulauan Sabalana-Kepulauan Selayar, Laut Sumbawa, Laut Flores, perairan selatan Pulau Sumba, dan Selat Sumba bagian barat.
Selain itu, gelombang setinggi 1,25 hingga 2,50 meter juga berpotensi menghampiri perairan Pulau Sawu, Laut Sawu, Selat Ombai, perairan Kupang Pulau Rotte, Samudera Hindia selatan-Nusa Tenggara Timur, perairan Kepulauan Sanghie, Kepulauan Talaud, perairan utara Hamahera dan perairan utara Papua Barat-Papua.
Baca Juga: Naudzubillah! Inilah Daftar Nama yang Dipastikan Masuk Neraka Menurut Al-Qur’an
Tak hanya itu, dampak dari Siklon Choi-Wan juga berpeluang terjadi di Samudera Pasifik utara Halmahera-Papua, perairan Wakatobi, perairan Pulau Buru-Pulau Sram, Laut Seram, Laut Banda, perairan Kepulauan Sermata-Kepulauan Tanimbar, perairan Kepulauan Kei-Kepulauan Aru, Laut Arafuru, dan perairan Yos Sudarso.
