Sebelum terjun dalam dunia politik, Pria kelahiran Nganjuk tahun 1939 ini memulai karirnya dengan melalang buana di berbagai media sebagai seorang jurnalis.
Diterangkan dalam Kepustakaan Presiden milik Perpusnas, Harmoko mengawali sebagai wartawan sekaligus kartunis di Harian dan Majalah Merdeka sekitar tahun 1960 an.
4 tahun kemudian yakni pada tahun 1964, ia lalu bekerja sebagai wartawan di Harian Angkatan Bersenjata yang hanya berjalan setahun.
Pada tahun 1965 ia lantas menjajal sebagai wartawan di media ketiga baginya yakni Harian API . Di saat yang sama, ia juga diamanatkan sebagai pemimpin redaksi majalah berbahasa Jawa, Merdiko.
Baca Juga: Jangan Panik! 5 Ramuan Herbal Ini Bisa Mengobati Demam, Mulai Jinten - Jeruk Nipis
Sudah empat media yang digelutinya, tidak lantas membuat Harmoko berhenti menjajaki dunia pers.
Pada tahun 1966-1968, ia menjadi pemimpin dan penanggung jawab Harian Mimbar Kita. Hingga akhirnya pada tahun 1970, Ia bersama beberapa orang temannya menerbitkan harian Pos Kota.
Karirnya di dunia pers begitu melejit, Harmoko pun sempat menjadi ketua Persatuan Wartawan Indonesia
Lalu pada tahun 1983 Harmoko ditunjuk menjabat Menteri Penerangan ke 22 untuk menggantik R Hartono.