Prioritaskan Keselamatan Nyawa Pasien Covid, Pemerintah Gandeng Industri Produsen Oksigen dalam Negeri

- 16 Juli 2021, 15:11 WIB
Presiden Joko Widodo saat meninjau produsen oksigen  PT. Aneka Gas Industri (Samator), pada 16 Juli 2021 di kawasan Pulo Gadung, Jakarta Timur.
Presiden Joko Widodo saat meninjau produsen oksigen PT. Aneka Gas Industri (Samator), pada 16 Juli 2021 di kawasan Pulo Gadung, Jakarta Timur. /BPMI Setpres/ Rusman

 

LINGKAR MADIUN - Tabung oksigen adalah salah satu alat paling krusial sebagai penyelamat nyawa pasien covid-19. Sekaligus yang paling banyak diincar di masa pandemi ini. 

Untuk itulah Pemerintah Indonesia tidak mau kecolongan dengan para penimbun tabung oksigen. 

Sebagai upaya memastikan alat tersebut aman terkendali, sejumlah industri dalam negeri penghasil oksigen akhirnya turut digandeng Pemerintah Pusat. 

Baca Juga: Coba Minum Air Putih Hangat Saat Perut Kosong di Pagi Hari! Rasakan Manfaat Ajaibnya Pada Tubuh

Salah satunya PT Aneka Gas Industri, anak usaha dari PT Samator di kawasan Pulo Gadung, Jakarta Timur.

Presiden Joko Widodo menyatakan jalinan kerja sama dengan industri-industri di dalam negeri ini penting untuk menjamin suplai oksigen medis bagi masyarakat, apalagi lonjakan covid-19 di Indonesia belum bisa terkendali. 

"Seperti kita ketahui bersama, kenaikan kasus covid masih terus terjadi dan ini telah menyebabkan lonjakan kebutuhan oksigen sebagai pengobatannya, baik itu yang berada di rumah sakit maupun yang berada di tempat-tempat isolasi,” ujar Jokowi dalam keterangan persnya usai meninjau produsen gas PT. Aneka Gas Industri (Samator), pada 16 Juli 2021 di kawasan Pulo Gadung, Jakarta Timur.

Pada kunjungan tersebut Presiden Jokowi juga mengucapkan apresiasinya kepada PT. Aneka Gas Industri (Samator) yang telah memasok oksigen medis secara maksimal.

Baca Juga: Cek Fakta: Jokowi Mengundurkan Diri, Pulau Kalimantan Terancam Sebagai Jaminan Utang ke China? Begini Faktanya

Hal ini terlihat dari kapasitas produksi di 3 Pabrik PT Aneka Gas Industri yang berada di Pulo Gadung, Cikande, dan Cibitung.

Yang mana pada pabrik Pulo Gadung bisa memproduksi 110 ton per hari, pabrik yang berada di Cikande memiliki kapasitas produksi 250 ton per hari,pabrik di Cibitung memiliki kapasitas produksi 100 ton per hari.

Sehingga jika kita total kapasitas produksi tabung oksigen bisa mencapai 460 ton per hari untuk Jawa bagian barat. Adapun kapasitas produksi seluruh Indonesia mencapai kurang lebih 1.000 ton per hari.

Baca Juga: Blusukan Ke Kampung Sunter, Presiden Jokowi Bagikan Bantuan Sembako dan Paket Obat

"Saya sangat mengapresiasi apa yang sudah dilakukan oleh PT. Aneka Gas Industri, PT. Samator yang telah bekerja maksimal memenuhi kebutuhan oksigen medis dengan terus menambah kapasitas produksinya, sehingga sangat membantu suplai oksigen nasional,” tutur Jokowi

Menurut orang nomor satu di Indonesia, Pabrik-pabrik ini sangat berjasa di tengah pandemi dunia, sebab mereka telah mengonversi hampir 90 persen produk oksigen yang biasanya untuk industri, menjadi oksigen untuk medis.

Sementara itu, Presiden Direktur PT Aneka Gas Industri, Rachmat Harsono, mengatakan bahwa pihaknya langsung beraksi begitu melihat kekurangan oksigen di tengah pandemi. Tentunya tetap dibantu  Kementerian Perindustrian, Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN), dan Kementerian Kesehatan.

Baca Juga: Terungkap, 4 Tanaman yang Disebutkan dalam Al Qur’an Ini Bagus Untuk Imunitas Tubuh

"Kami secara otomatis merasa tersentuh ketika melihat masyarakat ada yang kekurangan oksigen.  Oleh karena itu, kami terus menerus memastikan bahwa oksigen medis maupun tabung gas medis itu harus available di manapun,” tegas Rachmat 

Adapun Direktur Umum dan Legal PT Aneka Gas Industri, Agus Purnomo, turut menambahkan bahwa jika seluruh produsen oksigen di Tanah Air memaksimalkan usahanya untuk kebutuhan medis, maka pasokan oksigen bagi pasien covid bisa terpenuhi 100 persen. 

“Kalau kita all out semua konversi untuk medical, saya yakin semua terfasilitasi.  Dengan catatan semua berusaha untuk memaksimalkan produksi karena ASP (air separation plant) itu tidak bisa dilipatgandakan produksinya, tapi bisa diubah model operasinya. Artinya, dimaksimalkan produksi oksigen,"jelas Agus. 

"Kalau menurut Pak Menteri Kesehatan kira-kira kebutuhan pada saat peak itu adalah 2.200 ton per hari, itu masih mencukupi,” pungkasnya



Editor: Yeha Regina Citra Mahardika


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x