Petani Sumut Jalan Kaki Demi Bertemu Jokowi, Minta Keadilan Sengketa Tanah

- 30 Juli 2020, 05:55 WIB
Para petani asal Sumut saat melintasi Jembatan Ampera Palembang. FIXPALEMBANG/Nanda
Para petani asal Sumut saat melintasi Jembatan Ampera Palembang. FIXPALEMBANG/Nanda /

LINGKAR MADIUN-Para petani asal Sumatera Utara (Sumut) yang tergabung dalam Serikat Petani Sei Mencirim dan Simalingkar melanjutkan perjalanan dari Kota Palembangmenuju Jakarta, Senin 27 Juli 2020.

Sebanyak 170 petani ini, nekat melakukan aksi jalan kaki demi bertemu dengan Presiden Joko Widod (Jokowi) untuk mengadukan terkait dugaan penggusuran lahan yang dilakukan PTPN II Tanjung Morawa.

Koordinator aksi, Widy Wahyudi menjelaskan, lahan tersebut sudah mereka tinggali sejak tahun 1950 dan sudah bersertifat hak milik.

 

"Kami hendak meminta keadilan kepada Presiden, dimana kami merasa terjajah di tanah sendiri, tempat tinggal kami telah dirampas oleh korporasi besar yaitu PTPN II,” ujarnya.

Menurut Widy, pihaknya telah melakukan upaya jalur hukum terkait tanah tersebut kepada pemerintah Sumut namun diabaikan.

Pihaknya menduga, pihak Pemprov Sumut tidak berpihak kepada rakyatnya, termasuk pada para petani yang menjadi korban penggusuran paksa oleh PTPN II Tanjung Morawa.

"Berbagai cara sudah kami tempuh mungkin ini bisa disebut aksi gila dan harapan terakhir bagi kami kaum petani agar Pak Jokowi bisa memberikan kembali hak - hak kami yang telah di rampas paksa", ucap Widy.

Tak hanya itu, Widy menegaskan, aksi yang dilakukan ini bukan hanya untuk diri mereka sendiri tetapi untuk 2.000 KK yang kehilangan tempat tinggal.

Walaupun pada saat ini kami melakukan long march hanya 170 orang tetapi aksi yang kami lakukan sekarang untuk memperjuangkan nasib 2000 KK yang kehilangan lahan dan tempat tinggal mereka,” tegasnya.

Halaman:

Editor: Dwiyan Setya Nugraha


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x