Fraksi Demokrat Akui Penanganan Covid-19 Makin Tak Konkret

- 4 Agustus 2020, 18:33 WIB
ILUSTRASI virus corona COVID-19.* /PIXABAY
ILUSTRASI virus corona COVID-19.* /PIXABAY /

LINGKAR MADIUN- Permintaan Presiden Joko Widodo agar jajarannya mengkampanyekan penggunaan masker dinilai tak efektif.

 Pernyataan tersebut diungkapkan salah satu anggota DPR RI dari Fraksi Partai Demokrat Irwan, yang menganggap itu langkah yang tidak konkret di tengah pandemi virus corona atau Covid-19.

Wasekjen Partai Demokrat ini menilai langkah itu diambil Jokowi hanya untuk mengalihkan isu kegagalan pemerintah dalam menangani dampak pandemi Covid-19, baik di sektor kesehatan dan ekonomi.

"Sudah ekonomi mau resesi begini, penambahan kasus Covid-19 setiap hari berlipat, kemudian yang meninggal juga melebihi angka kematian global, lalu mengampanyekan seperti ini, ini bentuk pengalihan isu karena seharusnya itu dilakukan di awal pandemi Covid-19. Ini bukan langkah konkret," kata Irwan kepada Wartawan, Selasa 4 Agustus 2020.

Ia melanjutkan, penyebaran pandemi Covid-19 saat ini sudah semakin rumit. Menurutnya, kerumitan itu lahir dari berbagai kebijakan yang diambil pemerintah. Irwan pun mencontohkan kebijakan new normal atau adaptasi kebiasaan baru yang dikenalkan pemerintah. Menurut Irwan pemerintah terlalu terburu-buru mengenalkan new normal. Padahal situasi pandemi masih jauh dari kata berakhir.

Kebijakan lain yang tak kalah keliru adalah pelonggaran sarana transportasi umum, pembubaran Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19, hingga ketidakberesan pemerintah dalam menyalurkan jaring pengaman sosial ke tengah masyarakat. Seharusnya kita bisa mitigasi lebih awal, tapi kemudian tiba-tiba pemerintah buru-buru new normal, kemudian berada pada situasi sekarang ini tentu menjadi hal yang sangat rumit. Jadinya pandemi yang berkepanjangan," kata Wasekjen DPP Demokrat itu.

Lebih jauh, Irwan menegaskan tidak setuju bila pemerintah menerapkan sanksi kepada masyarakat dalam pelaksanaan protokol kesehatan Covid-19. Menurutnya, menerapkan sanksi dengan harapan masyarakat lebih patuh melaksanakan protokol kesehatan bukan sebuah solusi.

Ia meminta agar pemerintah becermin serta introspeksi lebih dahulu sebelum menerapkan sanksi dalam pelaksanaan protokol kesehatan Covid-19 di tengah masyarakat. Irwan pun menegaskan bahwa kunci penanganan Covid-19saat ini adalah pemerintah harus menjadi teladan kepada masyarakat.

Ibarat pepatah, guru kencing berdiri, murid kencing berlari. Jadi pemerintahnya ini sudah kencing berdiri, masyarakat lihat pemerintahseperti ini akhirnya enggak ada yang diteladani," tutur Irwan.

"Kepemimpinan itu harusnya ada teladan mulai dari presiden sampai ke bawah. Kalau enggak, enggak selesai-selesai Covid-19 ini," ucap dia.

Halaman:

Editor: Dwiyan Setya Nugraha

Sumber: Pikiran Rakyat


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah