Dahulu, Blok Masela dimiliki masing-masing Inpex Masela (65 persen) dan Shell (35 persen). Namun seiring waktu, blok itu mengalami kondisi jalan di tempat selama 25 tahun.
Kemudian Shell memutuskan keluar dari blok itu pada 5 Jui 2020. Shell beralasan, proyek migas itu kurang kompetitif dibandingkan dengan portofolio proyek Shell di negara lain.***