Network
LINGKAR MADIUN - Satgas Covid-19 mengoreksi tentang penggunaan masker di Indonesia. Melalui Juru bicara Satgas COVID-19, Wiku Adisasmito menyatakan pemilihan masker jenis scuba dan buff dirasa kurang tepat untuk mencegah penyebaran covid-19.
Wiku menjelaskan bahan yang digunakan dalam masker scuba dan buff terlalu tipis, sehingga memungkinkan virus masuk lebih besar. Sementara masker yang tepat untuk pencegahan penyebaran covid-19 adalah masker bedah dan bisa juga masker kain yang berbahan katun dan berlapis tiga.
“Masker yang baik adalah masker bedah dan biasa digunakan orang sakit atau memiliki gejala atau alternatif lain gunakan masker kain untuk masyarakat sehat, yang berbahan katun dan berlapis tiga," ujar Wiku sebagaimana diberitakan oleh ANTARA.
Baca Juga: Gawat! Ribuan Personal Gabungan Perketat PSBB Di Jakarta
Baca Juga: Tertibkan Kerumunan Ojol, Dishub Jakarta Pusat Turunkan 400 Personel Selama PSBB
Lebih lanjut Wiku menerangkan alasan masker tiga lapis jauh lebih baik dari masker scuba, Sebab kemampuan masker kain tiga lapis untuk filterasi atau menyaring partikel virus lebih baik karena jumlah lapisan lebih banyak dalam hal ini tiga lapisan berbahan katun.
Oleh karena itu, Wiku menyarankan kepada masyarakat untuk menggunakan masker yang berkualitas, yang fungsinya tetlihat jelas. Yakni masker yang benar-benar bisa menutup batang hidung sampai mulut dan dagu serta rapat di pipi.
Baca Juga: Masker Airism , Masker Kain Sejuk Segala Cuaca Buatan Uniqlo
Adapun pernyataan tersebut dipaparkan langsung oleh Wiku AdiSasmito, pada konferensi pers virtual di Jakarta pada Selasa (15/9), juga untuk merespon imbauan PT Kereta Commuter Indonesia yang mengimbau masyarakat tidak mengenakan masker jenis scuba dan buff saat menumpang KRL.***
