LINGKAR MADIUN- Indonesia resmi melakukan kerjasama dengan UNICEF untuk menghadirkan vaksin dengan harga terjangkau . Hal ini ditandai dengan penandatanganan MoU antara Kementerian Kesehatan (Kemenkes) dan UNICEF pada Rabu (16/9).Menteri Luar Negeri, Retno Marsudi menyatakan adanya kerjasama tersebut menjadi satu realisasi pemerintah dalam mempersiapkan infrastruktur untuk pengadaan dan distribusi vaksin covid-19.
“Dengan MoU ini diharapkan jika vaksin melalui mekanisme multilateral sudah ada, maka semua infrastruktur yang diperlukan sudah siap sehingga tidak terjadi delay dalam distribusinya,” terangnya.
Menurut Retno, dalam rangka mengupayakan kemudahan akses dan vaksin dengan harga yang terjangkau, Indonesia telah lama menjalin kerjasama internasional dan komunikasi secara intensif dengan WHO , GAVI dan CEPI yang lebih dulu mempelopori COVAX Facility.
Baca Juga: Segera Cek, Data Survei 81,1 Persen Publik Pilih Terapkan Protokol Kesehatan Covid 19
Baca Juga: Satgas Covid-19 : Masker Scuba dan Buff Kurang Tepat Untuk Pencegahan Covid-19
“Dengan masuknya Indonesia pada COVAX Facility, maka Indonesia mendapatkan jaminan akses terhadap vaksin COVID-19 yang terjangkau dan berkualitas untuk 20% populasi beresiko pada akhir 2021,” ungkap Menlu.
Nantinya, pengadaan dan pembelian vaksin akan dilakukan melalui Supply Division UNICEF yang berkedudukan di Copenhagen, Denmark. Lebih lanjut Perwakilan UNICEF, Debora Comini, menjelaskan dengan adanya kemitraan ini akan sangat memungkinkan bagi Indonesia untuk dapat membeli vaksin dalam jumlah yang besar namun dengan harga yang relatif rendah.
Menurut Debora, kesepakatan ini berawal dari kondisi pandemi yang membuat kebutuhan vaksin semakin banyak bagi setiap negara . Maka dengan kesepakatan ini, negara Indonesia khususnya bisa mendapatkan kemudahan akses vaksin dan obat-obatan baru.