Gawat, Indonesia Masuk Jurang Resesi, Simak Penjelasan Sri Mulyani

- 22 September 2020, 15:17 WIB
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati saat konferensi pers APBN KiTa bulan Juli 2020 secara daring (Foto-Dok Humas-Kemenkeu)
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati saat konferensi pers APBN KiTa bulan Juli 2020 secara daring (Foto-Dok Humas-Kemenkeu) /

LINGKAR MADIUN- Konferensi press di Jakarta yang dilakukan oleh Kementerian Keuangan kembali melakukan revisi terkait proyeksi pertumbuhan ekonomi nasional 2020.

Dalam revisi tersebut Menteri Keuangan Sri Mulyani revisi pertumbuhan ekonomi dilakukan tidak lain dan tidak bukan adalah penyebaran Covid-19 terus meningkat.

Per 21 Semptember 2020, jumlah kasus terkonfirmasi positif Covid-19 bertambahsebanyak 4.176 kasus dengan total keseluruhan 248.852 kasus.

Baca Juga: Katanya RI Tak Alami Resesi, Ini Pembelaan Sri Mulyani: Semua Negara Akan Alami Resesi

Baca Juga: Timor Leste Krisis Pangan, Terima Beras dari Negara Ini

Menkeu menunjukkan bahwa kasus Covid-19 di Jakarta naik signifikan dalam satu bulan terakhir. "Pemberlakuan kembali PSBB ketat menunjukkan risiko Covid-19 DKI Jakarta dan potensi dampak ekonomi cukup tinggi," pungkasnya.

Sri Mulyani memprediksi pertumbuhan ekonomi dari semula hanya minus 1,1 persen hingga 0,2 persen menjadi minus 1,7 persen hingga 0,6 persen.

"Ini artinya pertumbuhan negatif akan terjadi pada kuarta ketiga. Dan mungkin masih akan berlangsung di kuartal keempat yang kita upayakan mendekati nol atau positif," kata Sri Mulyani dalam konferensi pers di Jakarta, Selasa (22/9/2020).

Baca Juga: Katanya RI Tak Alami Resesi, Ini Pembelaan Sri Mulyani: Semua Negara Akan Alami Resesi

Halaman:

Editor: Khoirul Ma’ruf

Sumber: Warta Ekonomi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Pemilu di Daerah

x