Network
LINGKAR MADIUN- Kasus klinik aborsi ilegal emang sudh lama diketahui beberpa warga setempat, namun mereka mengiranya hanya klinik bersalin.
Seperti yang diutarakan oleh Saryuni (52) warag setempat yang membuka warung didekat bangunan bekas klinik aborsi tersebut.
Sejak tahun 1998 ia berjaulan didekat situ dan hanya megetahui kalo bangunan tersebut berupa klinik karena terdapat papan tulisan Klinik Bersalin “Dokter Kandungan”.
Baca Juga: Waduh, Pemilik Chelsea Abramovich di Investigas atas Donasi Rp1,4 Triliun untuk Pemukiman Yahudi
Baca Juga: Gubernur Jawa Timur Khofifah Umumkan Kabar Duka Adik Iparnya Telah Meninggal Karena Covid-19
Baca Juga: Eks Jubir KPK, Febri Diansyah Undur Diri Sebagai Pegawai KPK
"Setahu saya, tahun 2012 plang klinik bersalin semacam (dokter kandungan) ada. Tetapi setelah ganti dokter baru deh enggak ada plangnya," ujar Saryumi saat di wawancarai RRI, di Jalan Percetakan Negara, Jakarta Pusat, Kamis (23/9/2020), dikutip oleh lingkarmadiun.pikiran-rakyat.com.
Riwayat bangunan bekas tempat aborsi di Jaan Percetakan Negara Rakyat, RT001/001, noro 6, Jakarta Pusat dikiranya oleh warga adalah klinik legal.
"Saya taunya itu legal karena emang ada pasien juga kan. Tetapi tidak tau persis kalau itu klinik aborsi," ungkap Saryumi.
