Ikatan Dokter Indonesia Sarankan Pemerintah Tunda Pilkada 2020

- 25 September 2020, 02:59 WIB
Ilustrasi Pilkada.
Ilustrasi Pilkada. /Dok. Pikiran Rakyat / Fian Afandi./

Baca Juga: Penelitian Ini, Buktikan Face Shield Tidak Efektif Tangkal Corona

“Dengan pertimbangan tanpa pilkada saja, pelaksanaan (protokol kesehatan) di lapangan itu perubahan perilaku sangat sulit dijalankan. Ini yang patut kita waspadai, sebab tingkat kepatuhan masyarakat sangat mempengaruhi penularan Covid-19,”tegasnya.

Sepakat dengan Mahlil, Ketua Umum Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Daeng Mohammad Faqih mengungkapkan pilkada serentak 2020 bisa beresiko tinggi. Hal ini dikhawatirkan jika terjadi tambahan pasien covid-19 dari klaster pilkada, maka tenaga kesehatan (nakes) dan fasilitas pelayanan kesehatan bisa ‘kewalahan'

"Kalau hitung-hitungan terjadi lonjakan yang hebat akibat pemilu itu, fasilitas kesehatan dan tenaga kesehatan tak akan tercukupi untuk menanggulangi itu. Itu jadi kekhawatiran kita," tutup Daeng.***

Halaman:

Editor: Yeha Regina Citra Mahardika

Sumber: RRI


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Pemilu di Daerah

x