Fakta 'Selatan Jawa' Miliki Potensi Gempa dan Tsunami Lebih Besar, Ini Penjelasan BMKG...

- 27 September 2020, 10:43 WIB
Ilustrasi Terjadinya gempa
Ilustrasi Terjadinya gempa /galamedia,pikiran-rakyat.com/

LINGKAR MADIUN- Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengatakan gempa megathrust dipahami banyak orang sebagai sesuatu yang baru dan berpotensi terjadi dalam waktu dekat.

Selain itu, gempa ini berkekuatan sangat besar dan mampu menimbulkan kerusakan serta tsunami yang dahsyat.

"Pemahaman seperti ini tentu saja kurang tepat," ujar Kepala Bidang Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami, Daryono, dalam keterangan pers di Jakarta, Sabtu (26/9/2020).

Baca Juga: Kemnaker Targetkan Balang Batang Riau Menyerap 32 Ribu Tenaga Kerja

Daryono mengatakan zona megathrust sebenarnya sekadar istilah untuk menyebutkan sumber gempa tumbukan lempeng di kedalaman dangkal.

Dalam hal ini, lempeng samudra yang menunjam ke bawah lempeng benua membentuk medan tegangan atau dapat dikatakan sebagai stress pada bidang kontak antar-lempeng yang kemudian dapat bergeser secara tiba-tiba memicu gempa.

"Dalam perkembangannya, zona subduksi diasumsikan sebagai patahan naik yang besar, yang kini populer disebut sebagai zona megathrust," jelas Daryono.

Baca Juga: Cara Daftar Online Kartu Prakerja, Gelombang 10 Tersisa 200 Ribu Kuota

BMKG menyebutkan bahwa zona megathrust berada di zona subduksi aktif. Seperti yang pertama ada subduksi Sunda mencakup Sumatera, Jawa, Bali, Lombok, dan Sumba, kemudian kedua subduksi Banda, ketiga subduksi Lempeng Laut Maluku, keempat subduksi Sulawesi, kelima subduksi Lempeng Laut Filipina, dan keenam subduksi Utara Papua.

Halaman:

Editor: Khoirul Ma’ruf

Sumber: Warta Ekonomi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x