Sadis! Jadi Korban Kekerasan Aparat, Relawan Medis Dipukuli Hingga Ditabrak Moror

- 14 Oktober 2020, 13:17 WIB
Aparat kepolisian lakukan kekerasan kepada relawan Muhammadiyah saat aksi tolak UU Cipta Kerja di Jakarta, Selasa, 13 Oktober, 2020. /Tangkapan layar Twitter/@paramedis_
Aparat kepolisian lakukan kekerasan kepada relawan Muhammadiyah saat aksi tolak UU Cipta Kerja di Jakarta, Selasa, 13 Oktober, 2020. /Tangkapan layar Twitter/@paramedis_ /

Lingkar Madiun – Masyarakat kembali menjalankan aksi penolakan UU Cipta Kerja di Jakarta yang digelar pada Selasa, 13 Oktober 2020. Aksi ini pun diwarnai kericuhan.

Terdapat tindak kekerasan oleh aparat keamanan kembali terjadi. Salah satu yang menjadi korban adalah relawan medis Muhammadiyah Disaster Management Center (MDMC).

Ketua MDMC, Budi Setiawan, mengungkapkan adanya empat orang relawan medis MDMC yang menjadi korban kekerasan aparat keamanan.

Baca Juga: Kabar Gembira, Pemerintah Akan Salurkan Dana Hibah Pariwisata Rp3,3 Triliun

Menanggapi insiden ini, MDMC merilis keterangan tertulis yang menyatakan penyesalan terhadap pemukulan relawan media saat demonstrasi di Jakarta.

Dilansir dari PORTAL JEMBER dalam artikel "Ditabrak Motor dan Dipukuli, Relawan Medis Muhammadiyah Jadi Korban Kekerasan Aparat", para relawan medis MDMC bergerak dalam aksi unjuk rasa UU Cipta Kerja di Jakarta dalam koordinasi Lembaga Penanggulangan Bencana PP Muhammadiyah.

Penggerakkan relawan medis ini bertujuan untuk mengantisipasi kebutuhan layanan media bagi pihak-pihak yang membutuhkan perawatan kesehatan, baik massa aksi unjuk rasa maupun warga terdampak.

Baca Juga: Selamat, Video 'BOOMBAYAH' BLACKPINK Tembus 1 Miliar Penonton

Relawan medis MDMC yang menjadi korban kekerasan tersebut tengah bertugas melakukan pemantauan keadaan di sekitar kantor PP Muhammadiyah, Jl. Menteng Raya 62, Jakarta Pusat.

Selepas maghrib, mereka berjaga-jaga di depan Apartemen Fresher Menteng yang lokasinya berdekatan dengan kantor PP Muhammadiyah jika ada korban yang harus dievakuasi dan butuh bantuan media.

Beberapa saat kemudian, tiba rombongan Resmob Polda Metro dari arah Hotel Treva (Cikini). Petugas kepolisian tersebut langsung menyerang relawan dan beberapa warga yang ada di depan apartemen Fresher Menteng.

Baca Juga: Investasi Properti, Solusi Keuangan Tetap Stabil di Masa Pandemi

“Empat orang relawan MDMC yang bertugas dengan seragam bertuliskan ‘Relawan Muhammadiyah’ ditabrak dahulu dengan motor oleh polisi, kemudian dipukul. Setelah terjatuh diseret ke mobil sambil dipukul dengan tongkat dan ditendang,” dikutip PORTAL JEMBER dari keterangan resmi MDMC.

Relawan yang diseret ke arah mobil polisi berhasil diamankan oleh rekan-rekannya untuk tidak dibawa. Para relawan pun langsung mendapatkan perawatan kesehatan dan dilarikan ke RSU Cempaka Putih.

Berdasarkan kejadian tersebut, MDMC PP Muhammadiyah menentukan sikap sebagai berikut:

Baca Juga: UPDATE Virus Corona, 14 Oktober 2020 Indonesia Naik ke Posisi 19 Global

  1. Menyesalkan terjadinya insiden dan meminta penjelasan dari Polda Metro Jaya atas terjadinya insiden tersebut di atas.
  2. Meminta kepada aparat kepolisian untuk tetap profesional dan melindungi relawan kemanusiaan yang bertugas di lapangan
  3. Meminta segenap relawan Muhammadiyah yang bertugas untuk tidak terprovokasi dan mempercayakan penanganan pada pimpinan
  4. Meminta semua pihak untuk tidak memperkeruh keadaan, menghindari terjadinya kekerasan, menghindari pengabaian protokol kesehatan yang berlaku pada pandemi Covid-19 ini.***(Lulu Lukyani, Portal Jember)

 

Editor: Aisyah Rahmatul Fajrin

Sumber: Portal Jember


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah