Direktur IPI: Isu Kepulangan Habib Rizieq dan Pimpin Revolusi Hanya untuk Menggoyangkan Pemerintah

- 17 Oktober 2020, 22:20 WIB
Habib Rizieq Shihab.
Habib Rizieq Shihab. /ANTARA

LINGKAR MADIUN - Imam Besar Front Pembela Islam Habib Rizieq Syihab dikabarkan akan segera pulang ke Indonesia untuk memimpin revolusi.

Namun pengamat meyakini isu kepulangan Habib Rizieq hanya sekadar isu untuk meningkatkan suhu politik tanah air. Terlebih di tengah pro-kontra Undang-Undang Cipta Kerja (Omnibus Law).

"Jika HRS kembali ke tanah air dan memimpin aksi, ada pihak yang berharap dapat meningkatkan turbulensi politik yang bertujuan untuk menggoyang pemerintahan saat ini," kata Direktur Eksekutif Indonesia Public Institute (IPI) Karyono Wibowo dikutip dari RRI, Sabtu (17/10/2020).

Baca Juga: Jenazah Cai Chang Pan Dibawa ke RS Polri untuk Otopsi

Baca Juga: Kabur dari Penajara Selama 1 Bulan, Narapidana Kasus Narkoba Cai Chang Pan Ditemukan Gantung Diri

Karyono sepakat soal soal kritikan terhadap pemerintah. Seperti penolakan UU Ciptaker. Namun, jika hal tersebut  akhirnya berujung revolusi sangat lah tidak pantas.

Pasalnya, pemerintah tengah fokus penanganan Covid-19. Menurutnya, penanganan Covid-19 lebih penting dari pada isu UU Cipta Kerja. Sebab hal tersebut merupakan kepentingan nasional.

Baca Juga: Login Sscasn.bkn.go.id, Adukan Jika Tidak Lolos CPNS

"Saya setuju, pemerintah harus dikritik, diingatkan agar kebijakannya on the right track, berpihak pada rakyat dan mengedepankan kepentingan nasional. Tetapi tidak dengan cara-cara di luar hukum yang inkonstitusional," kata Kartono.

Halaman:

Editor: Rendi Mahendra

Sumber: RRI


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x