LINGKAR MADIUN- Pengadaan vaksin covid-19 di Indonesia masih menuai kontroversi. Kebutuhan akan vaksin yang cukup besar namun di sisi lain uji coba vaksin di beberapa dunia masih berjalan dan belum ada yang memutuskan keamanannya.
Indonesia sendiri diketahui melakukan kerja sama dengan beberapa negara produsen vaksin untuk pencegahan covid-19 di masyarakat. Pengadaan vaksin covid-19 ini sendiri menimbulkan pro dan kontra karena masih belum ada bukti yang meyakinkan.
Bahkan kabar yang kurang mengenakkan datang dari proses uji coba vaksin AstraZeneca dan Oxford yang dilakukan di Brasil. Salah satu relawannya yang diketahui merupakan dokter muda meninggal dunia.
Baca Juga: Waspada! Akun Palsu Telegram BRI Admin Pencairan BPUM. Cek Hanya di eform.bri.co.id/bpum
Baca Juga: Surati Menkes Terawan, IDI: Vaksin Corona Jangan Tegesa-gesa
Dokter muda usia 28 tahun tersebut dikabarkan meninggal karena komplikasi covid-19 hingga meninggal. Namun setelah dilakukan pengujian ternyata ia bukan mendapatkan vaksin corona akan tetapi plasebo. Sehingga pengujian vaksin masih akan terus berlanjut.
Dari kejadian ini juga menimbulkan reaksi dari beberapa pejabat di Indonesia salah satunya dari anggota IX DPR RI Netty Prasetiyani Aher yang meminta pengadaan vaksin di Indonesia dilakukan dengan setransparan mungkin. Apalagi banyak masyarakat yang mulai khawatir dengan keamanan vaksin.
"Semua prosesnya harus transparan. Kalau dikatakan sudah dilakukan uji klinis fase 3 di beberapa negara dan sudah ada izin penggunaan darurat, maka harus ditunjukkan hasil datanya agar mampu menjawab kekhawatiran masyarakat," kata Netty, Kamis (22/10/2020) sebagaimana telah dikutip dari RRI.
Baca Juga: Stop Salahkan Korban Perkosaan! Cek Fakta Soal Perkosaan di Bawah Ini
Baca Juga: Tora Sudiro dan Mieke Amalia Blak-blakan Tentang Skandal Perselingkuhan Zaman Extravaganza