LINGKAR MADIUN - Bank Indonesia memiliki rencana untuk mewujudkan Banda Aceh sebagai smart city atau kota pintar.
Mendengar hal tersebut, Wali Kota Banda Aceh Aminullah Usman mengapresiasi Bank Indonesia (BI) Perwakilan Aceh yang menurutnya sangat serius dalam upaya mewujudkan smart city di Banda Aceh.
BI menginisiasi program elektronifikasi transaksi keuangan atau pembayaran non tunai di Ibukota Provinsi Aceh. Pembayaran digital dengan metode scan barcode menggunakan aplikasi QR Indonesian Standard (QRIS) tersebut, sudah mulai diterapkan di Pelabuhan Ulee Lheue dan Pasar Aceh.
Baca Juga: Pemimpin Iran Tegaskan Hasil Pemilu AS Tak Merubah Kebijakan Iran
Peluncurannya direncanakan Minggu 8 November 2020. Hal tersebut mengemuka dalam pertemuan antara Wali Kota Aminullah dan Deputi Kepala BI Perwakilan Aceh T Amir Hamzah dan jajarannya di pendopo, Selasa 3 November 2020.
Pada kesempatan itu, wali kota turut didampingi oleh Kabag Adm Pembangunan M Syaifuddin Ambiya dan Plh Kabag Adm Perekonomian Setdako Banda Aceh Musfa Gustiawati.
"Kami menyampaikan apresiasi kepada BI yang sangat serius dalam upaya mewujudkan Banda Aceh Smart City. Oleh karenanya, kamu pun siap mendukung penuh program elektronifikasi atau pembayaran digital yang digagas BI," katanya. Apalagi Banda Aceh memang sudah ditetapkan sebagai pilot project smart city di Indonesia oleh pemerintah pusat.
Baca Juga: Elana Sztokman Pastikan Dampak Kemenangan Biden Bagi Israel
"Dan inyaallah sistem pembayaran non tunai ini akan mempercepat Banda Aceh Smart City," kata Aminullah seraya mengucapkan terima kasih atas perhatian BI selama ini untuk Banda Aceh.