Pertamina dan PLN Bekerja Sama Ciptakan Pusat Studi Energi

- 14 November 2020, 14:12 WIB
Kilang Pertamina Cilacap/
Kilang Pertamina Cilacap/ /

Lingkar Madiun – Pertamina telah menyetujui kerjasama dengan PLN untuk membangun pusat penelitian dalam bidang energi. Tujuan dari kerjasama ini adalah untuk menciptakan kemandirian, ketahana, serta kedaulatan energi nasional di Indonesia.

Kerjasama antara dua perusahaan BUMN itu dibuktikan dengan ditandatanganinya Memorandum of Understanding (MoU) di Jakarta. MoU ini dimaksudkan untuk bersama membentuk Indonesia Energy and Electricity Institute.

Penandatanganan dilakukan oleh Direktur Utama PLN, Zulkifli Zaini, dan oleh Direktur Utama Pertamina, Nicke Widyawati. Wakil Menteri BUMN I, Budi Gunadi Sadikin, turut hadir sebagai saksi penandatanganan MoU.

Baca Juga: Sushi, Makanan Sehat atau Bukan? Ini Pendapat Ahli Gizi

Baca Juga: Harga Emas Hari Ini 14 November 2020 Terbaru di Pegadaian Menurut Harga Antam, Retro, Batik, dan UBS

Tujuan pembentukan IEEI adalah menciptakan pusat riset energi yang berkaitan tentang teknologi dan perkembangannya.

Zulkifli Zaini menyatakan, “IEEI diharapkan dapat menjadi lembaga think tank yang menghasilkan report dan penelitian yang dapat memberikan kontribusi luas bagi pengembangan sektor listrik dan energi di Indonesia.”

Selain itu, IEEI ini direncanakan untuk menjadi pusat database kegiatan penelitian dan kajian untuk mengambil kebijakan strategis di bidang energi.

Budi Gunadi Sadikin mengatakan, “IEEI diharapkan dapat menjadi national thought leader dan regional thought leader yang dapat menjadi basis dan rujukan riset-riset di sektor energi dan ketenagalistrikan dalam hal technical research, policy research, serta menjadi global platform energy.”

Tentu saja, kebijakan yang berkaitan dengan energi harus tetap memperhatikan sumber daya alam di Indonesia.

IEEI ini juga akan difungsikan untuk menciptakan peran aktif dalam advokasi di bidang energi dalam skala global.

“Diharapkan IEEI ini dapat memberikan advokasi untuk pemerintahan kita dan ke depannya dapat menjadi advokasi di dunia internasional,” ujar Nicke.

Menurut Budi, transisi energi ini akan menimbulkan dampak yang besar terhadap peradaban manusia.

“Dalam transisi ini tentunya ada negara atau perusahaan yang survive dan kalah, harapan saya Pertamina dan PLN menjadiperusahaan yang survive dalam transisi energi ini,” ujar Budi.

Sementara itu, Nicke Widyawati berharap IEEI bisa menyumbangkan gagasan-gagasan yang akan bermanfaat untuk proses transisi energi.

“Pandemi COVID-19 telah menakselerasi transisi energi global sedemikian cepatnya sehingga Pertamina dan PLN sebagai garda terdepan dalam energi harus bergerak bersama untuk menjawab tantangan,” ucap Nicke.

Beberapa ahli dalam bidang kelistrikan dan energi akan mengisi sejumlah posisi di IEEI, seperti Dirut Pertamina Nicke Widyawati, Dirut PLN Zulkifli Zaini, Sekjend Kementerian ESDM Ego Syahrial, Kepala BKF Febrio Kacaribu, Penasehat Khusus Menko Bidang Kebijakan Inovasi dan Daya Saing Industri Prof. Dr. Satryo S. Brodjonegoro, Prof. Kuntoro Mangkusubroto, Dr. Widhyawan Prawiraatmadja, dan Dr. Hardiv Situmeang.***

Editor: Rendi Mahendra

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah