LINGKAR MADIUN. Kemenangan 3-0 bagi Inter Milan merupakan hasil yang luar biasa, yang membuat Nerazzurri membawa pulang tiga poin krusial, yang sangat mereka butuhkan setelah kekalahan di Champions League. Respons tim atas kekalahan itu, sangat baik.
Anak asuhan Conte kini memiliki 18 poin di daftar klasemen Serie A, sama dengan Sassuolo. Sekarang, mereka harus mengalihkan perhatian mereka ke pertandingan di ajang Champions League yang akan berlangsung pada Rabu dini hari, di Jerman melawan Borussia Monchengladbach. Berikut Ulasan Pertandingan
Inter bangkit kembali pada hari ini dengan mencetak tiga gol dan tampil secara meyakinkan di atas lapangan yang menyulitkan. Nerazzurri mengawali laga dengan baik, mencetak gol melalui Sanchez dalam hanya waktu tiga menit dan menggandakan keunggulan melalui gol bunuh diri Chiriches tidak lama setelahnya.
Kemudian, Gagliardini mengunci kemenangan dengan gol ketiga yang berhasil ia lesakkan secara apik. Penampilan yang profesional dan komplet dari skuat arahan Conte, yang melawan Sassuolo yang berupaya untuk kembali mengendalikan permainan usai penampilan lambat dalam 20 menit pertama.
Baca Juga: Inilah 30 Kampus Di Indonesia Yang Masuk QS Asia University Rankings 2021
Namun, tim tuan rumah tidak mampu melakukannya, karena Nerazzurri tampil begitu penuh perhatian dan solid hampir sepanjang pertandingan.
Pembukaan Gol Sanches
Inter harus langsung tancap gas, dengan tujuan untuk menatap jalan menuju raihan kemenangan yang tengah diincar. Hanya butuh tiga menit laga berjalan, skuat arahan Conte mampu memecahkan kebuntuan.
Gol ini merupakan perpaduan dari semangat, kegigihan dan ketajaman. Lautaro mampu memenangkan duel dengan Chiriches memasuki lini belakang.
Dia kemudian berlari ke ruang kosong, sedikit menyentuh bola untuk melewati Consigli, aksinya menyita perhatian barisan pemain bertahan Neroverdi dan akhirnya bisa mengecoh untuk memberikan asis kepada Sanchez untuk membuka skor.
Baca Juga: 6 Hal yang Harus Kamu Lakukan di Usia 20-an Menurut Para CEO Dunia
Baca Juga: Gajian Sudah Tiba? Promo Bombastis Menanti di Shopee Gajian Sale!
Menit 10
Awal yang kuat, seperti halnya pada laga yang sama saat musim lalu di Mapei Stadium (ketika Lautaro mencetak gol setelah laga berjalan 64 detik).
Lautaro tampak sangat bersemangat dan nyaris mencetak gol melalui sebuah tendangan bola cantik pada menit 10, dengan bola tersebut masih menyamping tipis dari target. Ini menjadi tanda bahwa Inter tak berpuas diri dengan hanya satu gol saja di tahap awal pertandingan.
Setelah14 menit berjalan, skor berubah menjadi 0-2: Vidal melepaskan bola ke dalam kotak penalti, sebelum terdefleksi kaki dari Chiriches dan masuk ke gawang timnya sendiri, membuat pasukan De Zerbi tertinggal dua gol.
Baca Juga: Spoilers Start-Up Episode 14, Reuni Nam Joo Hyuk dan Suzy Bikin Netizen Deg-degan
Serangan balik Sassuolo
Sassuolo, pantang menyerah dan selalu berupaya untuk memaksakan gaya permainan mereka, terlepas dari keadaan skor. Mereka menjaga penguasaan bola (67% akhir babak pertama), mencoba untuk berkombinasi dengan mencari ruang kosong dan bermain menyerang. Inter tetap waspada, mengetahui bahwa mereka tidak boleh memberi kesempatan kepada Neroverdi untuk bisa menemukan ritme permainan mereka.
Namun, pasukan Conte hampir saja kebobolan pada menit 21: Djuricic menerobos ke depan untuk Sassuolo, dan tembakan kaki kanannya membentur tiang bagian luar. Setelahnya, Handanovic berlari keluar dan menggagalkan upaya oleh pemain yang sama. Sisa babak pertama berjalan cukup seimbang dengan tim Sassuolo gigih mencoba menciptakan peluang dan skuat Inter yang bermain secara terorganisir dan tepat.
Babak Kedua
Awal babak kedua, dengan ketajaman Sassuolo yang semakin menurun, dan lini belakang Nerazzurri yang mampu meredam permainan lincah dari Raspadori dan Boga. Lautaro Martinez dan Sanchez tampil luar biasa, berpadu secara baik dengan lini tengah yang memungkinkan mesin Nerazzurri bekerja dengan mulus. Hal ini, dipadukan dengan pembangunan serangan brilian dari Darmian, menghasilkan peluang pertama bagi Inter di menit ke-54. Namun, Lautaro gagal memberi sentuhan akhir.
Namun, enam menit kemudian peluang kembali datang, dengan Darmian menyisir di sisi kanan dan memberikan bola kepada Gagliardini, yang melakukan penyelesaian dengan sangat baik dengan mengarahkan bola ke pojok bawah gawang. Sejak saat itu, Inter tampil semakin baik dengan tidak membiarkan satu inci pun ruang dan menutup rapat peluang tembakan yang terkadang tampak seperti ditujukan ke gawang, seperti aksi terakhir Darmian terhadap upaya Boga.***