LINGKAR MADIUN- Dalam partai final Liga Europa Villareal mampu menaklukan Manchester United dengan adu penalti secara dramatis di Gdansk, pada Kamis, 27 Mei 2021 dini hari ini.
Manchester United harus mengakui mental pasukan Unai Emery yang mampu membuat tendangan penalti hingga semua pemain menendang semua.
Sayangnya, dewi fortuna berpihak kepada penjaga gawang Geronimo Rully yang menjadi pahlawan Villareal yang menjadi penendang penentu dan mampu menyelamatkan bola dari tendangan David de Gea dengan skor akhir 11-10.
Baca Juga: Ramalan Zodiak Gemini 27 Mei 2021: Kontrol Keuangan, Daripada Mengalami Masalah Keuangan
Tak dapat dipungkiri, Setan merah selama pertandingan normal hingga extra time sangat mendominasi pertandingan setelah mengalami tertinggal terlebih dahulu dari Villareal dimenit-29.
Gerard Moreno yang membuka keunggulan bagi Villareal yang mampu memaksimalkan kesempatan tendangan bebas dari sayap kiri.
Gol pembuka tersebut mampu disoroti dengan absennya kapten Manchester United Harry Maguire yang sedang mengalami cedera.
Baca Juga: Bocoran Ikatan Cinta 27 Mei 2021, Rendi Menjalankan Rencana dengan Rafael, Kebohongan Riki Terungkap
Hingga kelemahan tersebut mampu dimaksimalkan olrh para pemain Villareal yang melakukan umpan silang dan duel udara diarea pertahanan United.
Beruntung, Edison Cavani mampu menyamakan kedudukan pada menit ke-55 dengan menerima umpan kaget lalu menendang sekeras mungkin dan membuat jala rully bergetar.
United terus memberikan ancaman yang lebih besar tetapi Villarreal berdiri teguh untuk memaksakan perpanjangan waktu dan kemudian mencuri kemenangan setelah serangkaian penalti yang epik.
Baca Juga: Ramalan Zodiak Gemini 27 Mei 2021: Kontrol Keuangan, Daripada Mengalami Masalah Keuangan
Kemenangan tersebut membuat Villarreal, yang finis di urutan ketujuh di La Liga, merebut trofi dalam penampilan pertama mereka di final besar Eropa dan memastikan mereka akan berlaga di fase grup Liga Champions musim depan.
Itu juga membuat Unai Emery menjadi manajer pertama yang memenangkan kompetisi empat kali.
United menyesali ketidakmampuan untuk mematahkan aksi barisan belakang yang keras kepala dan harus mengambil pelipur lara dengan finis kedua di Liga Premier setelah mengakhiri kampanye lain tanpa trofi. ***