LingkarMadiun.com - Dalam pertandingan melawan Vietnam U19, Ronaldo dan rekan satu timnya memiliki peluang yang luar biasa.
Para pemain pelatih Shin Tae-yong menyerang dengan agresif di 15 menit terakhir, saat Vietnam U19 kelelahan secara fisik dan terpengaruh oleh tekanan dari fans lawan.
Namun, Indonesia U-19 tidak bisa menemukan gol. Begitu pula dengan Thailand U-19 yang juga meraih hasil imbang 0-0 meski tidak bermain lebih baik dari Indonesia U-19.
Tim pelatih Shin perlu memahami bahwa ketika U-19 Vietnam dan U-19 Thailand bertemu di leg penutup, itu berarti Indonesia U-19 harus siap menerima kenyataan, pada akhirnya tidak dapat menuju semifinal.
Baca Juga: Masih Edisi Idul Adha, 5 Olahan Sehat Daging Kambing yang Patut Dicoba
Hasil imbang tanpa gol dengan dua lawan langsung mendorong Indonesia U-19 ke posisi sulit.
Para pemain pelatih Shin Tae-yong harus menyalahkan diri mereka sendiri, bukan lawan mereka, karena tim mereka tidak berhasil memanfaatkan kesempatan.
Dalam turnamen yang menggunakan hasil head-to-head sebagai kriteria prioritas untuk peringkat, hasil imbang 0-0 berarti kerugian.
Sepak bola Vietnam telah mengalami hal tersebut. Di turnamen Asia U-23 pada tahun 2020, Vietnam U-23 berada di posisi sulit saat imbang U-23 Yordania dan U-23 UEA dengan skor sama 0-0.
Baca Juga: Daftar Negara Pemenang Piala Dunia Sepanjang Masa, Dimulai dari yang Terbanyak
Di babak terakhir, jika U-23 Yordania dan U-23 UEA seri dengan satu gol, maka Vietnam U-23 menang tidak peduli berapa banyak gol yang mereka menangkan.
Akibatnya, para pemain pelatih Park Hang-seo kalah dari Korea Utara U23, yang menyebabkan tidak memenuhi persyaratan yang diperlukan.
Namun meski menang, Vietnam U-23 juga tersingkir oleh dua lawan Asia Barat dengan skor tepat 1-1.***