Terungkap Alasan Mikel Arteta Sangat Butuh Bintang Chelsea, Lengkapi Puzzle yang Hilang Selaman Ini Di Arsenal

22 Juni 2023, 13:30 WIB
Terungkap Alasan Mikel Arteta Sangat Butuh Kai Havertz, Lengkapi Puzzle yang Hilang Selaman Ini Di Arsenal /REUTERS/Matthew Childs/

Lingkarmadiun-com- Kai Havertz menerima banyak harapan ketika tiba di Chelsea tetapi tidak pernah mencapai level superstar. Namun, Arsenal masih siap mengeluarkan uang untuk merekrut "nomor virtual 9" Jerman itu.

Pada musim panas 2020, Havertz bergabung dengan Chelsea dari Bayer Leverkusen seharga £72 juta, rekor transfer "The Blues".

Kesan terbesar penyerang berusia 24 tahun itu sejauh ini adalah golnya membawa gelar Liga Champions musim 2020/21 untuk tim Stamford Bridge.

Pemain Jerman adalah model "virtual 9" dengan kemampuan mundur untuk mendukung rekan satu tim dan menemukan gol.

Baca Juga: Profil Biodata Jang Sung Yoon Pemeran Kim Hae In Korban Bully di Bitch X Rich Drakor On Going Viral

Meski belum banyak terobosan sejak pindah ke Inggris untuk bermain, Havertz masih muda dan memiliki potensi untuk berkembang. Dengan gaya yang digunakan staf pelatih Mikel Arteta, sang striker menjadi incaran penting bagi Arsenal.

Terlepas dari banyak kontribusinya di Chelsea, Havertz belum terlalu berkembang dibandingkan saat dia bermain untuk Leverkusen.

Striker berusia 24 tahun itu tidak pernah mencetak lebih dari 10 gol di Premier League, yang ia lakukan dalam dua musim terakhirnya di Bundesliga.

Mengapa Coach Arteta rela membeli seseorang yang belum membuat kemajuan signifikan meski mendapat ekspektasi tinggi?

Baca Juga: Arsenal Segel Kai Havertz dari Chelsea Musim Depan, Dimana Posisi Terbaik Bagi Mikel Arteta?

Orang yang menempati posisi awal di posisi tertinggi di skuad Arsenal musim lalu adalah Gabriel Jesus.

Mantan bintang Man City itu adalah ujung tombak dengan kekuatan destruktif, kemampuan mundur untuk mendukung pertahanan dan tahu bagaimana menciptakan ruang bagi Bukayo Saka dan Gabriel Martinelli di sayap.

Namun, saat Jesus cedera, Eddie Nketiah tidak bisa melakukan tugasnya dengan baik sebagai penggantinya, memberikan kontribusi besar bagi "The Gunners" yang kehilangan gelar Liga Inggris.

Jika membeli Havertz, pelatih Arteta memiliki striker dengan banyak kemiripan dengan Jesus, yang bisa bermain paling tinggi dalam menyerang saat pemain Brasil itu absen.

Baca Juga: Konser Denny Caknan 22 Juni 2023 di Madiun, Berikut Harga Tiket , Penukaran, Pintu Masuk dan Lokasi Parkir

Gerakan luas dan dukungan terjemahan bola pemain internasional Jerman juga dapat membantu Arsenal mengeksploitasi kekuatan di sayap dengan Saka, Martinelli atau Leandro Trossard.

Bahkan Havertz bisa bermain dengan Jesus jika pelatih Arteta melakukan beberapa perubahan taktis.

Alih-alih bermain dengan formasi 4-3-3 yang sudah familiar, Arsenal bisa bermain dengan Havertz dan Jesus di lini serang dalam formasi 4-4-2.

Memasuki pertandingan, taktik ini bisa diubah secara fleksibel dengan pemain berusia 24 tahun itu mundur untuk mendukung lini bawah, sedangkan Jesus lebih condong mempertahankan posisi.

Diagram taktis Arsenal jika menggunakan Havertz dan Jesus secara bersamaan.

Baca Juga: Lionel Messi Segera Jalani Debut Bersama Inter Miiami, Berikut Tiket Nonton yang Harus Dibayar Fans

Formasi 4-4-2 kemudian bisa dialihkan menjadi 3-2-4-1, mirip dengan ide pelatih Pep Guardiola di Man City pada musim 2022/23.

Di sana, Oleksandr Zinchenko bisa berpindah dari bek kiri ke lini tengah bersama Thomas Partey. Sedangkan Havertz dari lini depan bisa drop down untuk berkombinasi dengan Martin Odegaard dan juga bisa dengan bebas bangkit untuk berkombinasi dengan Jesus.

Memanfaatkan kemampuan Havertz yang bermain bebas, pelatih Arteta bisa membiarkan pemain ini mundur untuk mendukung lini tengah dan ikut menyerang.

Jika bermain dengan taktik ini, Arsenal bisa membuat "kotak" 4 di lini tengah, menciptakan keunggulan jumlah di lini tengah lawan.

Baca Juga: Berita Hangat KPOP, Lee Jang Woo dan Jo Hye Won Dirumorkan Sedang Jalin Hubungan, Berikut Klarifikasinya

Yesus terkadang juga bisa mundur untuk menciptakan ruang bagi Havertz untuk naik. Ini salah satu layout skuat yang bisa digunakan pelatih Arteta jika membeli striker Jerman tersebut.

Untuk bersaing di Liga Champions dan Liga Inggris musim depan, Arsenal perlu mengisi kembali kekuatan mereka.

Havertz dengan skill set "virtual 9" bisa menjadi bidak yang pas untuk dipasangkan atau menggantikan ujung tombak Jesus saat dibutuhkan.

Tak hanya itu, di usianya yang masih 24 tahun, mantan pemain Leverkusen itu masih punya banyak waktu untuk berkembang dan masuk ke dalam skuat muda asuhan Arteta.

Baca Juga: Sinopsis Sinetron Bidadari Surgamu 22 Juni 2023, Sedih! Sakinah Didiagnosis Penyakit Tumor Otak

Selain itu, Havertz juga punya "pesona" untuk bersinar di laga-laga besar. Pada musim 2022/23, Arsenal gagal dalam bentrok langsung dengan Man City dan kemudian kehilangan gelar Liga Inggris.

Sementara itu, Havertz lah yang lebih dari dua tahun lalu menebar duka pada Man City, merenggut kans menjuarai Liga Champions.

Saat ini, "The Gunners" dan Chelsea masih menegosiasikan biaya transfer striker Jerman tersebut. Harga akhir kemungkinan akan turun antara 60-70 juta pound.

Jika pindah ke tim Emirates Stadium, Havertz di tangan pelatih Arteta akan menjadi kontrak yang layak ditunggu di Premier League musim depan.***

Editor: Khoirul Ma’ruf

Tags

Terkini

Terpopuler