LingkarMadiun.com - Para pemain PSG menghubungi Presiden Nasser Al-Khelaifi untuk mengeluhkan wawancara kontroversial Kylian Mbappe.
Menurut Sky Sports, ketegangan di Parc des Princes terus meningkat. Usai wawancara Mbappe dengan France Football dipublikasikan, para pemain PSG merasa kurang puas.
Mereka menghubungi Ketua Al-Khelaifi dan menyatakan penentangan mereka.
Pada reuni tim nasional Prancis pada bulan Juni, Mbappe terang-terangan ungkap hal ini.
"Saya pikir bermain untuk PSG tidak banyak membantu karena itu adalah tim yang penuh dengan perpecahan. Tentu saja, pembicaraan selalu ada, tetapi itu tidak mengganggu saya karena saya tahu apa yang saya lakukan dan bagaimana," kata Mbappe.
Goal menegaskan bahwa Mbappe menuangkan lebih banyak bahan bakar ke api dan kemungkinan pemain Prancis itu akan meninggalkan klub ibu kota Paris musim panas ini.
Pakar sepak bola Prancis, Santi Aouna mengungkapkan, PSG siap menjual striker kelahiran 1998 itu.
Baca Juga: Revenant Episode 7 dan 8 Tayang Kapan? Ini Jadwal Tayang, Spoiler, dan Link Nonton Ada di Sini
Menurut Foot Mercato, Mbappe dan Real Madrid segera menyetujui persyaratan pribadi untuk siap melakukan transfer "blockbuster". Langkah ini seperti komitmen Mbappe yang tidak akan bergabung dengan tim manapun selain "Los Blancos".
Saat ini, hanya Real yang memiliki potensi finansial dan daya tarik yang cukup untuk memiliki Mbappe, salah satu penyerang top dunia, yang dianggap sebagai pemilik Golden Ball masa depan.
Adapun Mbappe, dia juga menegaskan akan melakukan segalanya untuk mewujudkan mimpinya bergabung dengan Real.
Bulan lalu, surat Mbappe kepada PSG berisi bahwa striker Prancis itu tidak memperpanjang kontraknya dengan klub hingga 2025 bocor di media. Menanggapi hal itu, PSG membalas dengan nada baja. Mereka mengingatkan Mbappe tentang "ketidaksetiaan", "kurangnya ketulusan", "kerusakan besar", dan "ketidaktaatan".
Akhirnya, tim Parc des Prince mengeluarkan ultimatum, menginginkan penyerang berusia 24 tahun itu segera memutuskan masa depannya dalam dua pekan ke depan.
"Kalau Mbappe tidak mau tanda tangan, pintu masih terbuka," tegas perwakilan Paris itu.***