Lingkarmadiun.com- Pelatih kepala Brighton & Hove Albion Roberto De Zerbi memuji Roma karena "menunjukkan pengalaman mereka" setelah tim Italia itu menghukum The Seagulls dengan kekalahan telak 4-0 di leg pertamababak 16 besar Liga Europa pada hari Kamis.
Itu adalah malam yang tak terlupakan bagi mantan bos Sassuolo De Zerbi saat pertama kali kembali ke negara asalnya, Italia, sebagai manajer, ketika The Seagulls menderita kekalahan terberat dari klub Inggris di Eropa dalam lima tahun.
Beberapa kesalahan pertahanan terbukti merugikan Brighton di Stadio Olimpico, karena gol dari Paulo Dybala , Romelu Lukaku , Gianluca Mancini dan Bryan Cristante telah menempatkan Roma di kursi pengemudi untuk mengamankan tempat di perempat final.
Brighton kini telah kalah dalam tiga pertandingan berturut-turut di semua kompetisi untuk pertama kalinya di bawah asuhan De Zerbi, dan ini adalah pertama kalinya pelatih berusia 44 tahun itu dikalahkan dalam tiga pertandingan berturut-turut sebagai pelatih sejak Januari 2020 (tiga pertandingan bersama Sassuolo ).
Berkaca pada hasil mengecewakan tersebut, De Zerbi mengatakan kepada wartawan: "Kami memainkan permainan kami dan memberikan yang terbaik dan mungkin yang terbaik saat ini adalah penampilan ini.
“Roma jauh lebih baik dalam menunjukkan pengalaman mereka memainkan permainan seperti ini dan kami terlalu menderita di level kompetisi ini, yang tidak biasa kami alami."
"Kami kalah melawan tim yang lebih kuat dari kami. Para pemain Roma terbiasa memainkan pertandingan seperti ini. Saya orang Italia. Saya kenal para pemain ini, mereka sudah menjadi pemain bagus."
"Kami menciptakan banyak peluang mungkin jumlahnya sama tetapi Roma bermain dengan kecepatan dan kebiasaan berbeda untuk memenangkan pertandingan. Ini pertama kalinya Brighton bermain di babak 16 besar Liga Europa ini adalah level yang besar bagi kami."
Baca Juga: Jumat Ini Cuaca di Madiun Diguyur Hujan Deras, Semoga Membawa Berkah
"Hari ini adalah hari dimana saya paling mencintai para pemain saya. Saya tahu kami bermain 20% lebih sedikit dari potensi kami. Ini adalah pelajaran penting bagi seluruh klub untuk belajar dari pertandingan ini."
“Untuk presiden, karena ke depan kami bisa memperbaiki tim. Untuk saya sendiri, karena mungkin saya akan lebih baik menangani periode Januari-Maret, apalagi di Inggris yang jadwalnya padat."
"Dan untuk para pemain. Hari ini mereka pergi dengan banyak penyesalan dan, ketika Anda memiliki penyesalan, Anda tahu apa yang dapat Anda harapkan dan Anda dapat berkembang dan Anda ingin melakukan yang lebih baik. Kami memang pantas kalah dari tim yang lebih baik juga secara mental."
“Sekarang fokusnya adalah ke Nottingham Forest [pada hari Minggu]. Kami harus terus melaju karena kami ingin bersaing di Liga Premier hingga sisa musim ini.”
Baca Juga: Presiden Paris Saint Germain Bongkar Tak Menyangkal Mbappe Akan Pergi dari Prancis: Kami Bangga
Playmaker Pascal Gross , yang bermain 90 menit penuh, mengakui bahwa Brighton harus menyesali kesalahan pertahanan mahal yang dilakukan di ibu kota Italia, namun ia tetap optimis menjelang leg kedua pekan depan di kandang sendiri.
“Kami merasa kami bersiap seperti yang selalu kami lakukan dan kami merasa sangat positif sebelum pertandingan,” kata Gross. “Saya pikir kami kebobolan beberapa gol yang pada level ini Anda akan dihukum dan kami sendiri tidak mencetak gol."
"Kami kehilangan bola di area yang buruk dan kami kalah dalam beberapa duel, yang bisa terjadi pada level ini. Yang bisa Anda lakukan hanyalah mencoba dan menjadi lebih baik. Dalam sepak bola segalanya mungkin, tapi kami punya waktu 90 menit lagi pada hari Minggu pertama."
Brighton akan berusaha menghindari kekalahan keempat berturut-turut tanpa mencetak gol di semua turnamen ketika mereka menyambut Nottingham Forest di Stadion American Express untuk pertandingan liga Premier pada hari Minggu.***