Network
Dua tahun kemudian, Pogba melepaskan tembakan kaki kiri yang memukau dalam kemenangan 4-2 atas Kroasia di final Piala Dunia 2018.
Di era pasca-Sir Alex Ferguson, MU selalu menginginkan seorang pemimpin, yang memiliki kualitas kepemimpinan dan bakat sepak bola yang cukup untuk menarik tim ke depan.
Baca Juga: Jangan Buan Kulit Jeruk, Anda Akan Terkejut dengan 7 Manfaatnya, Salah Satunya Menggerus Batu Ginjal
Ekspektasi di Old Trafford terkadang terlalu dibesar-besarkan, ketika banyak fans MU menginginkan Pogba melakukan seperti Diego Maradona, yang hampir mengubah seluruh tim Napoli pada periode 1984 hingga 1991.
Namun, bagi Manchester United, aura dan kualitas paling ikonik Pogba tidak pernah bersinar di Old Trafford.
Di mata banyak fans MU, Pogba hanyalah pemain jelek dengan gaji tinggi, banyak potong rambut warna-warni dan tampil ceria meski tim tuan rumah kalah dalam pertandingan.
Baca Juga: Jangan Lagi Konsumsi Minuman Ini, Efeknya Bisa Merusak Hormon Wanita
Sementara Frenkie de Jong, di mata banyak fans MU, sangat bertolak belakang dengan Pogba.Gelandang Belanda itu sederhana, tidak menarik perhatian dengan penampilannya yang flamboyan.
Bahkan ketika harus bermain di posisi yang bukan keahliannya di Barcelona atau tim Belanda, Frenkie de Jong jarang mengeluh. Dan yang terpenting, dia memiliki hubungan khusus dengan pelatih baru tim.
Bertahun-tahun bermain di puncak Barcelona atau Ajax membuat Frenkie de Jong kesulitan menjadi kesepakatan yang gagal seperti Pogba.***
