Alasan Verbal Erik Ten Hag Ini Menguatkan Lisandro Martinez Tetap Memilih Manchester United

- 25 Desember 2022, 11:05 WIB
Lisandro Martinez tetap memilih Manchester United karena alasan verbal Erik Ten Hag Ini.
Lisandro Martinez tetap memilih Manchester United karena alasan verbal Erik Ten Hag Ini. /Reuters/Agustin Marcarian/

LingkarMadiun.com – Lisandro Martinez mendadak gacor setelah bergabung dengan Manchester United. Sempat dibuli karena memiliki postur tumbuh kecil, namun Lisandro Martinez membuktikannya.

Hingga sampai sekarang, Lisandro Martinez tidak pernah tergantikan di skuad Manchester United.

Dia mengalahkan bek kawakan seperti Phil Jones, Hary Maguire, Eric Bailly, dan Victor Lindelof.

Baca Juga: Pascal Struijk, Pemain Berdarah Indonesia Ini Resmi Perpanjang Kontrak Baru dengan Leeds United

Bek asal Argentina tersebut mampu menjadi pemimpin lini belakang Manchester United dengan permainan yang dibawanya.

Tidak heran bila sekarang dia dijuluki tukang jegal dari Amsterdams. Julukan tersebut didapat saat ia masih bermain di Ajax Amsterdam dan bertandem dengan Daley Blind, Schurs, dan Jurrien Timber.

Dilansir LingkarMadiun.com dari Instagram @liveherewego, sebelum dikaitkan dengan Manchester United, Lisandro Martinez ternyata sudah sepakat untuk gabung dengan Arsenal.

Baca Juga: Link Nonton Streaming Reborn Rich Episode 16 Ending Sub Indo Tayang Malam Ini di VIU, VIKI, dan JTBC

Namun, fakta dibelakang, karena hubungan baiknya dengan Erik ten Hag, dan Lisandro Martinez mengenal Erik ten Hag.

Disaat dia akan keluar dari Ajax, dia menghubungi Lisandro dengan nada bicara anak dan orang tua.

“Lisandro Martinez memanggil saya ddan berkata: saya akan meninggalkan Ajax. Saya bisa menandatangani kontrak dengan Arsenal tetapi jika Anda menginginkan saya, saya akan pergi ke Manchester United,” ujar Erik ten Hag.

Baca Juga: Kumpulan Kata Ucapan Menarik Sambut Hari Natal dan Tahun Baru 2023, Bagikan di WA, Twitter hingga Instagram

Ternyata dibalik transfer Lisandro Martinez adalah sebuah hubungan verbal seperti guru dan murid atau anak dan orang tua.

Sehingga mereka kembali bertemu di Manchester United, hal ini menjadi bukti bahwa Ajax merupakan klub sepakbola yang menjadi wadah seperti keluarga.

“Antony? Pada bulan Januari, Ajax sudah tahu dia akan pergi di musim panas.” Sambungnya.***

Editor: Ninda Fatriani Santyra


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah