LingkarMadiun.com - Performa kedua penyerang utama menjadi faktor pembeda dalam derby Manchester malam 14 Januari (waktu Hanoi).
Pertemuan terakhir antara MU dan Man City di bulan Oktober, menciptakan derby Manchester dengan gol terbanyak sepanjang sejarah.
Pertandingan ulang, tiga bulan kemudian, menawarkan skenario dengan gol lebih sedikit tapi sama dramatisnya. Selain itu, hasil konfrontasi pada 14 Januari malam (waktu Hanoi), juga memiliki makna terkait perebutan gelar juara Liga Inggris 2022/23.
Dalam kedua derby tersebut di atas, penyerang kunci seperti Erling Haaland dan Marcus Rashford menjadi aktor utamanya. Tidaklah berlebihan untuk mengatakan bahwa penampilan merekalah yang memiliki pengaruh besar pada hasil pertandingan.
Rashford memasuki sejarah Manchester United ketika gol yang memastikan kemenangan 2-1 atas Man City di babak ke-20 Premier League.
Dengan rentetan sembilan gol beruntun di Old Trafford, penyerang asal Inggris itu menjadi pemain MU pertama yang mengulang prestasi tersebut, sejak Dennis Viollet menorehkannya pada September 1959.
Rashford juga menjadi pemain MU pertama yang mencetak gol dalam tujuh laga beruntun di semua kompetisi, setelah Cristiano Ronaldo pada April 2008.
Performa Rashford dan Haaland mirip dengan performa kedua klub tuan rumah.