Network
LingkarMadiun.com - Pada pagi hari tanggal 20 Januari (waktu Hanoi), Haaland dan rekan setimnya mengalami kesulitan namun tetap memenangkan Tottenham 4-2 di babak 7 Liga Inggris.
Pasukan Pep Guardiola menguasai bola 60% tetapi tidak memiliki banyak koordinasi. Sebaliknya, peluang hanya datang kepada pemilik rumah dari umpan silang atau tembakan jarak jauh.
Pada hari performa rendah, Erling Haaland tidak bisa mencetak gol meski gawang Tottenham terbuka lebar. Serangan paling berbahaya juara Liga Inggris di babak pertama adalah tembakan panjang yang diselamatkan oleh talenta muda Rico Lewis oleh Hugo Lloris di menit ke-40.
Nampaknya babak pertama akan berakhir imbang, pertahanan Man City bermain subyektif di menit-menit terakhir dan terbayar mahal dengan dua gol beruntun.
Menit 44, Rodri tidak melakukan observasi setelah menerima umpan dari Ederson. Rodrigo Bentancur langsung menutup, membuat gelandang tuan rumah kehilangan bola. Dejan Kulusevski hadir di saat yang tepat untuk melepaskan tembakan ke sudut jauh, membuka skor.
Baca Juga: Sosok Ini Akan Membeli Manchester United, Siapakah Dia?
Menit 45+2, pertahanan tim tuan rumah terus bermain ceper. Rodri disalip oleh Kane dalam perselisihan di bagian bawah. Tembakan penyerang kelahiran 1993 itu tak mampu ditaklukkan Ederson. Namun, Emerson Royal pulang untuk membantu Tottenham memasuki jeda dengan keunggulan 2-0.
Dua gol di penghujung babak pertama membuat Man City bangkit. Sang juara bertahan berubah di babak kedua dan menciptakan comeback spektakuler. Riyad Mahrez menjadi faktor yang membantu pemilik rumah membuat perbedaan. Pemain Aljazair itu mengaduk-aduk koridor kiri Tottenham dan menyumbang empat gol.
Pada menit ke-51, skorsing Mahrez membuat pertahanan Spurs terusik. Julian Alvarez hadir di waktu yang tepat untuk finis merapat ke tembok, memperpendek skor menjadi 1-2. Hanya berselang 2 menit, stadion Etihad diliputi emosi saat Mahrez berlari dan menuju ke tembok untuk Haaland menyamakan kedudukan 2-2.
