Network
Sebaliknya, Leeds United memulai musim dengan gemilang mencatatkan dua kemenangan, tiga kali imbang, dan dua kekalahan dalam tujuh pertandingan Liga Premier pertama mereka tetapi mereka gagal membangun performa awal musim yang menjanjikan.
Setelah menderita empat kekalahan liga berturut-turut pada bulan Oktober, los blancos menghentikan kekalahan dengan kemenangan berturut-turut atas Liverpool dan Bournemouth, tetapi mereka gagal menemukan kemenangan liga sejak saat itu, mencatatkan tiga hasil imbang dan tiga kekalahan dalam prosesnya.
Piala FA telah berfungsi sebagai pengalih perhatian dari perjuangan Liga Premier mereka dalam beberapa pekan terakhir, saat Leeds mengalahkan Cardiff City 5-2 dalam pertandingan ulang putaran ketiga sebelum membukukan tempat mereka di babak 16 besar dengan kemenangan 3-1 melawan Accrington Stanley.
Meskipun demikian, tidak akan mudah bagi pasukan Jesse Marsch untuk membawa performa Piala FA mereka ke panggung papan atas, karena mereka hanya berhasil memenangkan dua dari 16 pertemuan Liga Premier terakhir mereka, kalah tujuh dari 12 pertemuan sebelumnya.
Setelah mencatatkan satu kemenangan, dua imbang, dan enam kekalahan tandang, Leeds hanya meraih lima poin dari kemungkinan 27 dalam perjalanan mereka musim ini, yang berarti mereka memegang rekor tandang terburuk kedua di divisi tersebut.
Pasukan Marsch dapat mengambil kepercayaan diri dari fakta bahwa mereka telah mencetak lebih banyak gol tandang daripada sembilan tim Liga Premier musim ini, meskipun Forest telah mempertahankan tiga clean sheet dalam lima pertandingan liga kandang terakhir mereka, mencegah Liverpool, Crystal Palace, dan Leicester City mencetak gol.***
