Network
LingkarMadiun.com - Striker Prancis ini harus menyerahkan kekuasaan kepada Presnel Kimpembe setelah kontroversi internal pada akhir bulan lalu.
Dalam pertandingan antara PSG dan Lille di putaran ke-24 Ligue 1 yang berlangsung pada 19 Februari malam (waktu Hanoi), Kylian Mbappe tidak diizinkan mengenakan ban kapten saat kapten Marquinhos absen.
Banyak pemain PSG yang terkejut dengan keputusan pelatih Christophe Galtier karena pada akhir bulan lalu, Mbappe mendapatkan hak wakil kapten dari Presnel Kimpembe.
Baca Juga: Download MP3 Lagu Love In The Dark dari Adele yang sedang Banyak Dicari Lengkap dengan Liriknya
Saat itu, pimpinan PSG mengutamakan Mbappe yang mengenakan ban kapten saat kapten Marquinhos tidak bermain. Dalam kemenangan 7-0 atas Cassel di babak 32 besar Piala Prancis, Mbappe mengenakan ban kapten untuk pertama kalinya di Paris.
Usai laga di atas, Kimpembe bereaksi atas fakta bahwa PSG mencabut hak wakil kaptennya untuk beralih ke Mbappe.
"Saya tidak mengetahui keputusan ini (memberikan hak wakil kapten pemain kepada Mbappe - PV)," tulis Kimpembe di laman pribadinya akhir Januari lalu.
"Namun, saya juga akan selalu menghormati keputusan klub," tambahnya.
Menyaksikan ketidakpuasan dari Kimpembe, pelatih Galtier harus menjelaskan hal ini.
"Saya memberikan pesan yang salah. Itu semua salah paham," kata Galtier.
Baca Juga: PSG Dikabarkan dalam Masa Krisis Hingga Nasib Pelatih Galtier Terancam, Ada Apa?
"Kylian Mbappe hanyalah salah satu wakil kapten. Kami memiliki empat orang sebagai wakil kapten yaitu Mbappe, Sergio Ramos, Kimpembe dan Marco Verratti. Kylian bukan satu-satunya wakil kapten tim," tambahnya
Namun, penjelasan pelatih Galtier tak membuat banyak pihak puas, karena dalam laga itu Mbappe mengenakan ban kapten, Ramos juga hadir. Reaksi Kimpembe dianggap sebagai alasan mengapa pelatih Galtier harus mengubah keputusannya untuk mendukung Mbappe.
Kimpembe merupakan sosok yang menjadi pemusatan latihan PSG dan digandrungi oleh banyak fans tim. Gelandang Prancis bergabung dengan tim muda PSG pada usia 10 tahun dan dianggap sebagai simbol kontemporer dari juara bertahan Ligue 1.***
