LINGKAR MADIUN – Di Indonesia sendiri banyak sekali peninggalan-peninggalan sejarah kerajaan Nusantara. Entah peninggalan Hindu maupun Budha.
Seperti contoh Candi Borobudur, Candi Prambanan, Candi Penantaran, Candi Tikus, Candi Arjuna dan masih banyak sekali candi-candi yang ada di Indonesia.
Keanekaan maharkarya terbesar menjadi bukti bahwa sangat kayanya bangsa ini sejak tempo dahulu kala. Tercatat Kerajaan Majapahit, Kerajaan Pajang, Kerajaan Kutai, Kerajaan Sriwijaya dan Kerajaan Mataram menjadi bukti betapa kuatnya era masing-masing penguasa tersebut.
Dilansir Lingkar Madiun dari Instagram @cagarbudaya.id mengajak kalian semua untuk mengenal mahakarya sebuah candi. Mulai dari struktur dan bagian-bagian candi.
Pada umumnya candi di Indonesia memiliki berbagai lapisan mulai dari bawah ke atas.
Ada ruang peripih, sumuran candi, Bhurloka atau dunia tidak abadi, Bhurvaloka atau dunia yang telah disucikan, ruang utama, ruang kecil untuk menaruh perangkat upacara, dan Svarloka atau dunia para dewa.
Dengan berberapa ornament struktur bangunan candi tiga dari bahasa sansekerta tersebut memiliki sebuah arti tersendiri. Seperti halnya roh dan tujuan candi untuk dibuat.
Secara garis besar bangunan candi dapat dibagi menjadi 3 bagian sesuai dengan gambaran semesta. Maka tidak heran candi dibuat tidak sembarangan.
Pada ajaran Hindu-Buddha semesta terbagi setidaknya menjadi tiga bagian yaitu yang pertama dunia para dewa, kedua dunia yang telah diseucikan, ketiga dunia yang tidak abadi.
Untuk yang ketiga itu adalah alam dimana manusia ditempatkan yakni dunia bumi. Hal ini terpresentasi pula pada bangunan candi.
Pada setiap candi, terdapat pula ruang kecil pada dasar bangunan candi yang menyimpan peripih. Para ahli menyimpulkan fungsi peripih, namun skala garis besar mereka sepakat bahwa peripih merupakan perwujudan nyawa sebuah candi itu sendiri.
Baca Juga: Jika Rambut Kamu Beruban tetapi Alis Tidak Berubah, Waspada Pertanda Diabetes Mengancam Jiwa
Peripih sendiri biasanya berupa sebuah wadah yang berisi bermacam-macam benda yang dianggap akan memberikan nyawa pada candi itu. Seperti biji, emas, perangkat ritual ataupun yang lainnya.
Selanjutnya adalah ruang utama yang tidak kalah penting pada struktur bangunan candi. Bagian ini biasanya berbentuk ruang persegi dengan isian tertentu sesuai dengan pengaruh keagamaan candi tersebut dibangun.***