LINGKAR MADIUN - Setiap daerah mempunyai cara unik dalam memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW. Hal ini sebagai wujud rasa cinta umat Islam kepada sang Nabi. Tak sedikit bahkan acara-acara ini dalam sejarahnya juga menjadi salah satu media penyebaran agama Islam di Indonesia.
Pada ulasan kali ini Tim Lingkar Madiun telah merangkum tradisi memperingati Maulid Nabi yang sudah membudaya di daerah-daerah yang tersebar wilayah pulau Jawa. Apa saja? Yuk simak selengkapnya.
Baca Juga: Telah Hina Islam, Menteri Agama Dukung Kemenlu Kecam Emmanuel Macron
1. Grebeg Maulud (Yogyakarta)
Tradisi Grebeg Maulud ini biasanya diadakan di lingkungan Keraton Yogyakarta, setiap bulan Rabiul Awal yang merupakan upacara untuk memeperingati kelahiran Nabi Muhammad SAW. Sekaten atau acara pasar malam yang terkenal itu adalah salah satu rangkaian acaranya.
Dalam sejarahnya Grebeg Maulud digagas oleh Sri Sultan Hamengku Buwono I yang tujuan awalnya untuk menyebarkan agama Islam.
Pada prosesinya disediakan sebanyak tujuh gunungan besar (makanan atau hasil bumi yang ditumpuk mengerucut menyerupai gunung) sebagai simbol kemakmuran keraton, untuk dibagikan kepada rakyat.Tumpeng-tumpeng itu kemudian diarak dari Keraton Yogyakarta menuju Masjid Gede Kauman untuk didoakan.
Grebeg Maulud dilanjutkan dengan dibunyikannya dua perangkat gamelan sekaten milik Keraton selama 7 hari. Acara puncaknya adalah pembacaan Risalah Maulid Nabi Muhammad SAW oleh Pengulu Keraton.