Sistem Mata Elang, Karya Cerdas Mahasiswa Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya

10 November 2020, 11:00 WIB
ilustrasi sistem tilang cerdas untuk memudahkan polisi Indonesia karya mahasiswa ITS/pexels /

LINGKAR MADIUN - Mahasiswa Indonesia dengan kecerdasannya tidak berhenti membuat inovasi untuk kemajuan bangsa seperti yang dilakukan oleh mahasiswa Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya, Jawa Timur.

Inovasi ini berasal dari tiga mahasiswa Departemen Perencanaan Wilayah dan Kota (PWK) serta Departemen Sistem Informasi yang tergabung dalam Tim ION. 

Kolaborasi dari mahasiswa kedua rumpun ilmu ini menghasilkan sistem tilang cerdas yang diberi nama Elang System.

Baca Juga: Jelang Kepulangan Habib Rizeq, Lalu Lintas Menuju Bandara Soekarno Hatta Lumpuh

Baca Juga: Sambut Kepulangan Rizieq Shihab Masa Penuhi Petamburan

Muhammad Akbar Makhbubi, selaku Ketua Tim ION menjelaskan bahwa sistem transportasi adalah suatu hal yang krusial bagi keefektifan suatu kota.

Kenyataannya, kasus pelanggaran lalu lintas masih banyak terjadi di Indonesia, sehingga menjadi penyebab masalah lalu lintas lain seperti kemacetan dan kecelakaan. 

Namun, salah satu cara untuk menekan pelanggaran lalu lintas adalah melakukan tilang oleh aparat kepolisian.

Baca Juga: Najwa Shihab, Anak Habib Rizieq yang Jadi Penyebab Kepulangan ke Indonesia, Simak Penjelasannya

Baca Juga: Jelang Kepulangan Habib Rizeq, Lalu Lintas Menuju Bandara Soekarno Hatta Lumpuh

Baca Juga: Sambut Kepulangan Rizieq Shihab Masa Penuhi Petamburan

“Sayangnya, proses tilang di Indonesia masih marak diwarnai dengan adanya praktik suap atau pungutan liar (pungli), sehingga selain memperburuk citra polisi, fenomena ini juga memengaruhi hasil Indeks Persepsi Korupsi (IPK) Indonesia di mata dunia,” ujar Bobi, di Surabaya, Jumat (6/11/2020).

Berdasarkan fenomena tersebut Bobi bersama dua rekannya, Tiara Hikmata Billah dan Raisa Zahra Fadila, mengembangkan sebuah solusi alternatif dari masalah tilang bernama Electronic Tilang System atau yang disingkat Elang System.

Sistem bernama mata elang ini bekerja dengan mengintegrasikan data input yang berasal dari tangkapan Closed-Circuit Television (CCTV) serta aduan masyarakat.

 

Baca Juga: Jelang Kepulangan Habib Rizeq, Lalu Lintas Menuju Bandara Soekarno Hatta Lumpuh

Baca Juga: Sambut Kepulangan Rizieq Shihab Masa Penuhi Petamburan

Elang System memanfaatkan teknologi Deep Learning pada CCTV serta Artificial Intelligent (AI) dalam pengolahan datanya.

“Selanjutnya, hasil olahan data tersebut disajikan dalam basis web serta aplikasi dengan bantuan Framework Laravel,” imbuh Bobi menjelaskan cara kerja serta teknologi yang digunakan sistemnya.

Keunggulan sistem ini dituangkan dalam fitur web seperti fitur aduan masyarakat guna melaporkan praktik pungli, fitur berita yang diperbarui tiap waktu, hingga fitur pembayaran yang beragam sehingga dapat memudahkan proses tilang bagi masyarakat.

Baca Juga: Hari Pahlawan 2020, Pertempuran Petugas Medis Vs Virus Corona di Indonesia

Baca Juga: Jelang Kepulangan Habib Rizeq, Lalu Lintas Menuju Bandara Soekarno Hatta Lumpuh

Baca Juga: Sambut Kepulangan Rizieq Shihab Masa Penuhi Petamburan

Bobi menuturkan bahwa keunggulan lain Elang System untuk pemerintah, yaitu hasil tangkapan kamera CCTV juga dapat digunakan untuk melakukan Traffic Counting secara otomatis.

Sehingga dapat menghimpun data Lalu Lintas Harian Rata-Rata (LHR) dan data Matriks Asal Tujuan (MAT) dengan lebih cepat dan akurat. Data-data tersebut merupakan data yang penting dalam perencanaan sistem transportasi.

Baca Juga: Jelang Kepulangan Habib Rizeq, Lalu Lintas Menuju Bandara Soekarno Hatta Lumpuh

Baca Juga: Sambut Kepulangan Rizieq Shihab Masa Penuhi Petamburan

“Jika data-data itu diolah, dapat dihasilkan output berupa Decision Support System (DSS) yang dapat membantu pemerintah dalam pengambilan keputusan atau kebijakan,” ujar Bobi.

Editor: Dwiyan Setya Nugraha

Sumber: RRI

Tags

Terkini

Terpopuler