Hindari 11 Kesalahan Pola Asuh Ini, Tanpa Disadari Justru Dapat Merusak Pertumbuhan Anak!

- 4 April 2021, 11:46 WIB
Ilustrasi sang ibu yang mengasuh anaknya
Ilustrasi sang ibu yang mengasuh anaknya /Pexels/

LINGKAR MADIUN- Setiap orang tua memiliki cara uniknya sendiri dalam membesarkan anak. Banyak di antara mereka bekerja agar bisa membelikan mainan baru untuk mereka.

Sedangkan orang tua yang lain lebih memilih cara yang ketat karena ingin anak mereka disiplin dan fokus pada tujuan, ada juga yang memberi anak mereka pilihan dan mengajari mereka untuk memutuskan sendiri.

Setiap keluarga memiliki pola asuh sendiri, tapi ada satu sama yang dilakukan semua orang tua saat mengingat masa lalu, mereka ingin memperbaiki kesalahan yang telah dilakukannya.

Baca Juga: Program Pengembangan Desa Wisata Menjadi Pengungkit Ekonomi Ditengah Pandemi Covid-19

Tahun-tahun pertama kehidupan anak adalah waktu ajaib yang seharusnya kamu nikmati. Karena intinya, kamu mungkin akan menyesali kesempatan yang telah hilang tersebut.

Maka, cobalah lihat beberapa hal yang banyak orang tus sesali agar kamu tak melakukan kesalahan yang sama jika kelak menjadi orang tua.

Berikut 11 kesalahan pola asuh anak yang ternyata bisa merusak pertumbuhan anak, diantaranya:

1. Terlalu sering memarahi anak

Menegur anak karena berbuat salah adalah hal yang wajar. Namun terkadang orang tua keterlaluan dan mencari kesalahan-kesalahan kecil.

Beberapa orang tua meyakini bahwa semakin tinggi harapan mereka pada sang anak, maka semakin sukses pula anak tersebut nantinya.

Namun, jelas tidak berlaku seperti itu. Memarahai anak untuk setiap kesalahan kecil bisa menyebabkan masalah pada perilaku anak.

Hukuman karena anak mendapatkan nilai ujian jelek juga berbahaya, karena bisa menghilangkan hasrat belajar anak.

Selain itu bersikap terlalu keras bisa menimbulkan kerugian besar lainnya, karena bisa menyebabkan hubungan yang buruk dengan anak. Oleh karena itu, berikan hukuman kepada anak hanya perihal masalah yang penting saja.

Baca Juga: Punya Masalah Bau Badan? Ikuti Beberapa Tips Berikut Ini

2. Melewatkan momen terpenting dalam hidup anak

Tentu saja semua orang tua banyak memiliki komitme dan melakukan semuanya bukanlah hal yang mudah. Namun, anak butuh kebersamaan dengan orang tuanya.

Beberapa peristiwa yang mungkin tampak sepele bagi orang dewasa akan sangat berarti bagi anak. Mereka memerlukan orang-orang terdekat pada momen tertentu.

Meski orang tua memiliki alasan kuat untuk melewatkan suatu momen sang anak, usahakan orang tua agar tetap mendampingi sang anak di momen-momen terpentingnya.

Dengan begitu orang tua akan memiliki ikatan yang kuat dengan sang anak dengan menciptakan memori bersama, sehingga orang tua tidak akan merasa bersalah karena telah melewatkan banyak momen indah.

Baca Juga: Lagi, Penangkapan Terduga Teroris di Kudus Berjumlah 2 Orang, Berawal Membutuhkan Pekerjaan di Kudus

3. Tidak melakukan permainan yang cukup kreatif

Melakukan permainan kreatif  bersama anak tidak serta merta membuat anak menjadi seorang seniman atau musisi di masa depan.

Melakukan permainan yang cukup kreatif juga memiliki sisi positifnya juga. Aktivitas apapun seperti menggambar atau bermain plastisin akan berdampak positif terhadap perkembangan kecerdasan, imajinasi, dan meningkatkan kosa kata mereka.

Selain itu jika sang anak terlibat dalam berbagai kegiatan, maka akan lebih memudahkan kamu untuk mencari tahu minat dan bakatnya.

4. Tidak cukup mengambil foto dan video

Tidak mengambil foto memang tidak akan berdampak buruk pada kehidupan anak, namun itulah hal terbaik untuk mengabadikan moment yang tidak ingin dilupakan.

Saat sang anak telah dewasa dan meninggalkan rumah, foto-foto tersebut akan ada sebagai pengingat bahwa mereka sudah tumbuh dewasa.

Selain itu, melihat foto bersama anak yang sudah dewasa memungkinkan orang tua mengingat kembali semua kejadian penting mereka dan kenangan indah bersama.

Baca Juga: Pemkot Madiun Gaet Bulog Kerjasama Program Lapak UMKM, Sasar 27 Kelurahan

5. Tidak peduli dengan pendapat anak

Orang tua menjadi terlalu mudah untuk memutuskan kehidupan sang anak. Sikap orang tua yang semacam itu dapat berdampak serius pada masa depan sang anak.

Jika anak merasakan bahwa pendapatnya sering diabaikan, mereka bisa tumbuh dengan rasa rendah diri, maka sebaiknya kamu merenungkan hal ini.

Sebagai orang tua kamu tidak bisa menuruti semua permintaan sang anak, maka cobalah untuk menjelaskan kepada anak mengapa hal tersebut tidak tepat untuk dilakukan.

6. Tidak menikmati berkomunikasi dengan anak

Komunikasi antara orang tua dan anak mungkin adalah hal terpenting dalam pola asuh, jadi jika tak meluangkan waktu untuk itu, suatu hari orang tua akan sadar jika sang anak telah dewasa dan menjalani hidupnya sendiri.

Perlu orang tua ketahui, bahwa anak butuh keterlibatan emosi dan bukan hanya sekedar kehadiran orang tua untuk merasa sang anak disayangi dan dikasihi.

Kita sebagai orang tua tidak bisa mengulang waktu, maka nikamti momen kebersamaan kalian sebagai orang tua dengan sang anak.

Baca Juga: BMKG Deteksi 2 Bibit Siklon Tropis, Waspadai Potensi Cuaca Ekstrem 3-9 April 2021 di Daerah Ini

7. Tidak mengajari anak tentang uang

Beberapa orang tua enggan menyinggung topik uang dengan anak. Tanpa diajarkan tentang keuangan pribadi dan pengeluaran yang bertanggung jawab, anak-anak tidak akan mengerti nilai uang yang sesungguhnya.

Saat dewasa, anak akan mengalami kesulitan saat mengelola penghasilannya. Memberi uang saku pada anak akan mengajari mereka cara menabung dan mengeluarkan uang dengan bijak.

8. Tidak membahagiakan anak

Bagi kebanyakan anak, kenangan indah masa kecil adalah hal yang berharga. Saat anak-anak bahagia, mereka akan tumbuh menjadi lebih aktif.

Anak akan mudah beradaptasi dengan kehidupan dewasanya dan memulai hubungan baru nantinya.

Baca Juga: Bocoran Ikatan Cinta 4 April 2021, Mencari Bukti untuk Mengungkap Kebenaran, Nino Tidak Percaya Lagi Ke Elsa

9. Tidak cukup sering memeluk anak

Pelukan bukan hanya cara terbaik untuk menumbuhkan kasih sayang. Namun juga terbukti secara ilmiah baik untuk kesehatan kita.

Karena pelukan membantu melindungi kita dari stres. Selain itu memeluk anak terasa menyenangkan. Sayangnya terkadang beberapa orang tua tak cukup sering melakukannya.

Beberapa orang tua beranggapan jika terlalu sayang kepada anak bisa membuatnya kurang patuh. Padahal kenyataannya anak kita tidak akan lagi suka untuk dipeluk saat dewasa, maka nikmatilah pelukan bersama anak selagi masih bisa.

10. Tidak konsisten

Konsistensi mungkin hanya salah satu tantangan dalam pola asuh, misalnya orang tua tidak mengizinkan anak mengonsumsi makanan tidak sehat.

Namun, saat orang tua sibuk bekerja, orang tua justru memberi anak pizza untuk makan siang. Sehingga anak pun akan meminta pizza lagi setiap kali mereka makan.

Baca Juga: Wow! Sinetron Ikatan Cinta Pecahkan Rekor MURI , Miliki Rating Tertinggi

11. Sering mengikuti saran orang lain

Ada orang yang memberi saran meski tidak diminta. Beberapa nasehat memang berguna dan baik, namun jangan lupa bahwa kamu adalah orang tua sang anak.

Maka, kamu berhak memutuskan apa yang terbaik untuk anak-anak kamu.

Nah, itulah 11 kesalahan pola asuh orang tua kepada anak yang ternyata dapat merusak pertumbuhan anak. Semoga pembahasan ini bermanfaat serta dapat menjadi wawasan tersendiri bagi kamu ya.***

Editor: Yeha Regina Citra Mahardika


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah