Hutan Mangrove, Mengenal Benteng Pertahanan Sabuk Pelindung Pantai

- 18 Februari 2022, 08:00 WIB
Presiden Joko Widodo dan Ibu Negara Iriana Joko Widodo meninjau hutan mangrove. Kenali benteng pertahanan untuk melindungi alam.
Presiden Joko Widodo dan Ibu Negara Iriana Joko Widodo meninjau hutan mangrove. Kenali benteng pertahanan untuk melindungi alam. / Foto: BPMI Setpres/Laily Rachev/

Mangrove adalah didenfinisikan sebagai varietas komunitas pantai tropis dan subtropics berupa pepohonan atau semak-semak yang tumbuh di daerah yang terkena pasang surut air laut.

Sedangkan Bakau adalah Rhizophora sp merupakan salah satu spesies penyusunan kawasan Mangrove. Bakau merupakan jenis yang dominan dan umum ditemukan di garis pantai.

Baca Juga: Pengamanan Jelang Harlah NU ke-99 di Bangkalan, Madura, Kapolda Jatim Siapkan Anggota Gabungan

Luas Hutan Mangrove mencapai 3,3 juta Ha, sumber dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, total luas hutan Mangrove nasional mencapai 3.311.208 hektare dengan kawasan Papua sebagai area hutan Mangrive terbesar yakni mencapai 1.497.724 hektare.

Di Indonesia terdapat 202 jenis Mangrove yang tumbuh besar di ibu pertiwi. Menurut Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP). Tanaman Mangrove di Indonesia tercatat sebanyak 202 jenis.

Terdiri dari 89 jenis pohon, 5 jenis tanaman pemanjat, 44 jenis herba tanah, 1 jenis paku, 44 jenis epifit. Hutan Mangrove memiliki cara unik dalam melindungi manusia.

Pertama menyediakan temoat berkembangbiakan ikan, kedua tempat penyimpanan karbon, ketiga melindungi banjir.

Baca Juga: 7 Tips Berat Badan Selalu Ideal, Salah Satunya Boleh Makan Apa Saja Hanya 2 Kali dalam Seminggu?

Banyak biota laut yang bisa tinggal di kawasan Hutan Mangrove. Karena dikenal sangat nyaman bagi beberapa jenis makhluk hidup dan organisme. Spesies yang dimaksud seperti udang, ikan, kepiting yang banyak berkembang biak di kawasan ini.

Hutan Mangrove adalah tempat yang sesuai untuk pembibitan ikan, udang, dan habitat lau lainnya. Sumber daya alam tersebut dapat dimanfaatkan nelayan sebagai sumber mata pencarian.

Halaman:

Editor: Ninda Fatriani Santyra


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah