LingkarMadiun.com – Suku Bugis terletak pada Provinsi Sulawesi, Dosen yang bernama Sharyn Graham dari Auckland University of Technology di New Zealand pertama kali menginjakan kaki di Sulawesi Selatan pada tahun 1998.
Dimana kedatangan beliau bukan tanpa sebab, dirinya memiliki tujuan disaat berkunjung di Sulawesi Selatan. Tujuannya adalah menilik lima ras gender yang ada di Bugis.
Ini sangat menarik, sebab kajian mengenai gender biasanya lebih banyak dilakukan di daerah Eropa, Australia, dan Amerika.
Namun pada saat itu Sharyn masih berstatus mahasiswa University of Western Australia belajar gender di Sulawesi Selatan.
Dilansir LingkarMadiun.com dari Instagram @gnfi ada sebuah fakta yang menarik dan unik saat penelitian Sharyn Graham.
Semua dirangkum dalam buku berjudul “Challenging Gender Norms: Five Genders Among Bugis In Indonesia” yang terbit pada tahun 2007.
Sheryn Graham mengungkapkan fakta mengenai adanya pengakuan atas lima gender oleh suku Bugis, Sulawesi Selatan.
1. Bissu
Dianggap sebagai perpaduan empat gender yang ada, mempunyai sifat maskulin dan feminism.
Tidak tertarik pada laki-laki dan perempuan. Mereka dianggap sebagai figure spiritual vital yang menghubungkan manusia dengan dewa.
Dimasa lalu ketika masih berbentuk kerajaan, bissu kerap diberikan kepercayaan oleh raja untuk menjaga dan melindungi arajang atau pusaka kerajaan.
2. Calalai
Perempuan namun seperti laki-laki. Tidak berharap dan tidak dianggap jadi laki-laki.
3. Calabai
Laki-laki namun seperti perempuan, tidak mengidentifikasi dirinya sebagai perempuan dianggap sebagai laki-laki.
Baca Juga: Kasus Subang, Tuduhan Yosef kepada Danu Kliennya, Achmad Taufan Tegaskan Hal Ini
4. Makkuranrai
Sebutan perempuan dalam bahasa Bugis. Kedudukan perempuan sendiri sangat dihargai dalam suku Bugis.
Uang panai atau mahar kepada perempuan saat pernikahan adalah symbol penghormatan dengan nominal berdasarkan status sosial dari si perempuan.
5. Orowane
Sebutan laki-laki dalam Bahasa Bugis. Memiliki sikap yang tegas serta maskulin bertanggung jawab menafkahi keluarganya.***