Network
LINGKAR MADIUN- Beredarnya kabar mata pelajaran sejarah tingkat SMA/SMK ramai di media sosial membuat Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim kaget.
Pasalnya, ia menegaskan memang dalam proses Focus Group Discussion (FGD) masih punya banyak evaluasi dan belum final.
"Saya ucapkan: tidak ada sama sekali kebijakan regulasi atau perencanaan penghapusan mata pelajaran sejarah. Isu ini keluar karena ada presentasi internal yang keluar ke masyarakat dengan salah satu permutasi penyederhanaan kurikulum," kata Nadiem dalam video yang diunggah di Instagram @kemdikbud.ri.
Baca Juga: Jadi Jurkam Gibran di Pilkada 2020, Jika Kalah Megawati Akan Hancurkan Harga Diri Jokowi dan PDIP
Baca Juga: Akhirnya, Tujuh Perkara yang Dilakukan Buat Direktur Keuangan Jiwasraya Dihukum Seumur Hidup
"Di 2021 kami akan melakukan berbagai macam prototypeing di sekolah penggerak yang terpilih dan bukan dalam skala nasional. Jadi, tidak ada kebijakan apapun yang keluar di 2021, dalam skala kurikulum nasional, apalagi penghapusan mata pelajaran Sejarah," ujarnya.
"Identitas generasi baru yang nasionalis hanya bisa terbentuk dari suatu kolektif memori yang membanggakan dan menginspirasi. Saya imbau masyarakat, jangan biarkan info tidak benar menjadi liar. Sejarah adalah tulang punggung identitas nasional kita, tidak mungkin kami hilangkan," tutur Nadiem.
