Kemenag Libatkan Kelompok Disabilitas dalam Proyek Peningkatan Kualitas Madrasah

- 28 September 2020, 13:44 WIB
Bergerak untuk Disabilitas
Bergerak untuk Disabilitas /Pikiran-rakyat.com

Lingkar Madiun- Kreatifitas datang dari Kementerian Agama (kemenag) yang melibatkan kelompok disabilitas dalam proyek Realizing Education's Promise - Madrasah Education Quality Reform (REP-MEQR). Bekerja sama dengan Thisable Enterprise, Kemenag merekrut teman disabilitas untuk menjadi garda layanan Madrasah Digital Care. 

Kelompok disabilitas tersebut akan berperan sebagai Live Agent Customer Service yang menjawab pertanyaan dan melayani konsultasi warga madrasah dan masyarakat umum terkait pelaksanaan proyek REP-MEQR melalui fitur yang terdapat di portal https://madrasahreform.kemenag.go.id dan https://mrc.kemenag.go.id.

Muhammad Ali Ramdhani ,Direktur Jenderal Pendidikan Islam Kementerian Agama  mengatakan, keterlibatan mereka adalah wujud dari komitmen lembaga dalam menciptakan lingkungan kerja yang inklusif. Ia berkeyakinan jika penyandang disabilitas pun dapat berperan penting dalam mensukseskan proyek peningkatan kualitas madrasah yang didanai oleh Bank Dunia.

Baca Juga: Yuk Kenali Janda Bolong Si Tanaman Hias! Bikin Jatuh Cinta Penggemarnya

“Teman-teman disabilitas perlu kesempatan untuk bisa berdaya. Lingkungan kerja yang inklusif bisa menjadi sarana mengubah lingkungan kerja menjadi lebih baik karena melatih toleransi serta belajar saling memahami dan menghargai,” kata Ali Ramdhani di Jakarta, Senin (28/09). Sebagaimana dikutip Lingkar Madiun dalam laman artikel 'Libatkan Kelompok Disabilitas, Kemenag Bangun Lingkungan Kerja Inklusif di Madrasah' https://kemenag.go.id/berita/read/514195/libatkan-kelompok-disabilitas--kemenag-bangun-lingkungan-kerja-inklusif-di-madrasah

Penyandang disabilitas memang memiliki kekurangan, namun bukan berarti mereka tak memiliki kelebihan. Mereka sama selayaknya manusia lainnya. Mereka merupakan aset bangsa yang dapat berkembang sesuai talentanya.

Ramdhani menyebut, teman disabilitas dalam konteks ini bukan saja mereka yang menjadi staf pendukung proyek, tapi juga warga madrasah yang terdiri dari guru, tenaga kependidikan, dan siswa madrasah. 

Baca Juga: Kemenag: Ramai Pendaftaran MYRES 2020, Ada 5.600 Pendaftar

Karenanya, kata dia, upaya menciptakan lingkungan yang inklusif di madrasah adalah keniscayaan. “Kita ingin menciptakan lingkungan yang ramah dan terbuka buat teman-teman disabilitas itu agar hak dan kesempatan mereka untuk berkontribusi bagi pendidikan dapat terpenuhi,” jelasnya. 

Halaman:

Editor: Ika Sholekhah Putri

Sumber: kemenag.go.id


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x