Network
LINGKAR MADIUN – Gempa berkekuatan magnitudo 6,2 telah mengguncang wilayah Sulawesi Barat pada Jumat dini hari tadi, tepatnya pukul 02.28 WITA Mamuju. Gempa terjadi pada episentrum kedalaman 10 kilometer terletak pada jarak enam kilometer timur laut Majene 2.98 LS-118.94 BT.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sulawesi Barat (Sulbar) Darno Majid mengatakan berdasarkan data yang diterima dari lapangan korban meninggal dunia sudah tercatat 34 orang dari dua kota yang dilanda gempa bumi yakni di Mamuju dan Majene.
Adapun rinciannya 26 orang meninggal dunia di Mamuju dan 8 lainnya korban meninggal dunia di Majene, sedangkan sekitar 2.000 orang lainnya telah mengungsi.
Baca Juga: Kabupaten Gresik Mulai Laksanakan Penyuntikan Vaksin Covid-19 Secara Perdana
Pasca gempa tersebut, beberapa bangunan mengalami kerusakan parah diantaranya Hotel Maleo, Kantor Gubernur Sulbar, rumah warga, serta jaringan listrik padam.
Tak hanya itu, gempa bumi di Majene Sulawesi Barat ini juga memicu tanah longsor. Setidaknya ada 3 titik sepanjang jalan poros Majene-Mamuju (akses jalan terputus), 62 unit rumah rusak (data sementara), 1 unit Puskesmas (rusak berat), dan 1 Kantor Danramil Malunda (rusak berat).
Dalam penanganan gempa tersebut, BPBD setempat telah menyediakan 10 titik lokasi pengungsian di Kabupaten Majene, antara lain di Desa Kota Tinggi, Desa Lombong, Desa Kayu Angin, Desa Petabean, Desa Deking, Desa Mekata, Desa Kabiraan, Desa Lakkading, Desa Lembang, Desa Limbua yang terdapat di Kecamatan Ulumanda, Kecamatan Malunda serta Kecamatan Sendana.
Sedangkan di Kabupaten Mamuju terdapat lima titik pengungsian yang berada di Kecamatan Mamuju dan Kecamatan Simboro.
