Fenomena Hujan Es Kembali Mengguyur Yogyakarta Hingga Membuat Pohon Tumbang, Simak Penjelasannya

- 4 Maret 2021, 13:35 WIB
Sebagian wilayah di Yogyakarta diguyur hujan es, Rabu, 3 Maret 2021 kemarin.  Hujan lebat yang disertai angin kencang juga menyebabkan pohon tumbang
Sebagian wilayah di Yogyakarta diguyur hujan es, Rabu, 3 Maret 2021 kemarin. Hujan lebat yang disertai angin kencang juga menyebabkan pohon tumbang /Twitter/@TRC_BPBD_SLEMAN.

LINGKAR MADIUN- Sebagian wilayah di Yogyakarta diguyur hujan es, Rabu, 3 Maret 2021 kemarin.  Hujan lebat yang disertai angin kencang juga menyebabkan pohon tumbang.

Laporan dari Pusat Pengendalian Operasi Penanggulangan Bencana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (Pusdalops PB  BPBD) DIY menyebutkan hujan lebat disertai angin kencang terjadi sekitar mulai sekitar 12.15 WIB hampir menyeluruh di wilayah DIY.

Hingga pukul 14.00 WIB laporan dampak hujan deras dan angin kencang yang diterima Pusdalops PB BPBD DIY meliputi wilayah masuk Jogoyudan, Jl. C Simanjuntak, Girikerto Turi, Sleman serta Murangan Triharjo Sleman, kawasan UGM, Jetis Yogyakarta.

Baca Juga: Ahli Tarot Terawang Bukan Agama, Penyebab Hubungan Amanda Manopo dan Billy Syahputra Kandas! Begini Kisahnya

Baca Juga: Sambut Baik Program Vaksinasi untuk PTK, Diharapkan Para Guru Tidak Ragu dan Khawatir

Media sosial ramai dengan postingan terjadinya hujan lebat disertai angin serta butiran es. Akun twitter @mbah_jo168 misalnya mengabarkan hujan disertai angin dan butiran es di wilayah Girikerto, Turi, Sleman.

Hujan deras dan angin kencang juga berdampak pohon tumbang yang meliputi wilayah Pakualaman, Kantongan, Merdikorejo, Tempel, Sleman, Kepatihan, Randu Songo Donokerto Turi.

Selain itu hujan angin juga menyebabkan kerusakan di atap eternit DPRD DIY, dua rumah di Randu Songo Donokerto Turi, empat kandang kelompok Turi Sleman, warung siomay Taman Kuliner Pakualaman, dan gedung Yayasan Bakti Sosial Tegaltirto, Berbah Sleman.

Baca Juga: Presiden Joko Widodo Targetkan Bulan Juni 5 Juta Pendidik dan Tenaga Kependidikan Sudah Menjalani Vaksinasi

Baca Juga: Bintang Ini Ternyata Menjadi Bintang Terjauh yang Dapat Diamati Mata Telanjang, Simak Ulasan Selengkapnya

Mengutip, Pusat Sains dan Teknologi Atmosfer dari Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan) fenomena hujan es di dalam dunia meteorologi disebut dengan hail.

Yaitu proses kondensasi uap air lewat dingin di atmosfer pada lapisan atas freezing level.

Uap air yang dibawa oleh awan kemudian mengalami penurunan suhu udara secara tiba-tiba sehingga uap air di awan membeku.

Akibatnya karena beban terlalu besar maka turunlah hujan es disertai suhu yang lebih dingin.

Baca Juga: Ahli Tarot Terawang Bukan Agama, Penyebab Hubungan Amanda Manopo dan Billy Syahputra Kandas! Begini Kisahnya

Baca Juga: Sambut Baik Program Vaksinasi untuk PTK, Diharapkan Para Guru Tidak Ragu dan Khawatir

Fenomena hujan es yang di Yogyakarta adalah sesuatu yang wajar. Biasanya terjadi saat peralihan atau saat hujan yang hujannya masih banyak terjadi di siang dan malam hari.

Umumnya hujan ini terjadi antara pukul 13.00 – 17.00 WIB. Namun, tidak menutup kemungkinan hujan es ini terjadi di malam hari.

Hujan es sendiri lebih banyak terjadi pada peralihan dari musim kemarau ke musim hujan.

Baca Juga: Presiden Joko Widodo Targetkan Bulan Juni 5 Juta Pendidik dan Tenaga Kependidikan Sudah Menjalani Vaksinasi

Baca Juga: Bintang Ini Ternyata Menjadi Bintang Terjauh yang Dapat Diamati Mata Telanjang, Simak Ulasan Selengkapnya

Satu hari sebelum terjadi  biasanya udara pada pagi malam atau pagi hari cenderung panas atau sumuk.

Ciri lainnya pada pukul 10.00 terlihat awan cumulus atau awan yang berlapis-lapis.***

Editor: Khoirul Ma’ruf

Sumber: LAPAN BPBD Jogja


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x