Mengejutkan, Tembus 17.000 Kasus Kekerasan Perempuan di NTT

- 28 Oktober 2020, 12:06 WIB
ilustrasi kekerasan perempuan/pexels
ilustrasi kekerasan perempuan/pexels /

LINGKAR MADIUN - Kembali terjadi kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak di Nusa Tenggara Timur (NTT). Anggota Komisi III DPR RI, Ary Egahni Ben Bahat menyampaikan, keprihatinannya atas kasus tersebut yang tergolong tinggi di NTT. 

Beliau menegaskan, seharusnya penegak hukum lebih tahu akar masalahnya, yang telah menyebabkan tingginya kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak di NTT.

Baca Juga: 4 Tips Liburan Murah Meriah, Praktis, dan Hemat, Simak Ulasannya Berikut Ini

"Saya sebagai perempuan, tentunya sangat prihatin melihat data yang disampaikan Kapolda bahwa kasus kekerasan perempuan dan anak di NTT cukup tinggi, bahkan kasus-kasus ini banyak terjadi di lingkungan keluarga," kata Ary, Rabu (28/10/2020).

"Saya melihat belum secara maksimal hukuman yang diberikan kepada pelaku kekerasan perempuan dan anak, (karena belum) memberikan efek jera dengan begitu meningkatnya kasus kekerasan pada perempuan dan anak ini," tambahnya.

Baca Juga: Menghebohkan, 356.607 Orang Teken Petisi Tolak Jurassic Park

Ary beranggapan bahwa dari tahun 2017 banyak terjadi kasus kekerasan perempuan dan anak di NTT. Dari yang terlaporkan sudah cukup banyak, belum termasuk yang tidak dilaporkan.

"Yang terlaporkan saja lebih dari 17.000 kasus, dan yang tidak terlaporkan juga jauh lebih banyak. Karena biasanya sebagai besar kasus kekerasan perempuan dan anak terjadi di lingkungan keluarga terdekat, ada dilakukan oleh orang jauh, namun presentasenya masih rendah," paparnya.

Baca Juga: [UPDATE] Virus Corona 28 Oktober 2020, Indonesia Peringkat 19 Dunia

Halaman:

Editor: Dwiyan Setya Nugraha

Sumber: RRI


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Pemilu di Daerah

x