Cek Fakta: Tanda SOS di Pulau Laki Terkait Sriwijaya Air, Netizen: Ada Korban Minta Tolong

21 Januari 2021, 18:20 WIB
Cek Fakta: Tanda SOS di Pulau Laki Terkait Pesawat Sriwijaya Air yang Jatuh Januari Lalu /Tangkapan layar

LINGKAR MADIUN - Masih berita hangat tentang peristiwa hilangnya Pesawat Sriwijaya Air SJ 182 pada 9 Januari 2021.

Tepat jatuhnya Pesawat Sriwijaya Air di Pulau Laki, Kepulauan Seribu, DKI Jakarta.

Dalam unggahan beberapa netizen menampilkan gambar Pulau Laki dengan tanda "S.O.S" dan netizen berspekulasi kalau terdapat sinyal dari korban selamat Sriwijaya Air SJ 182, yang meminta bantuan

Baca Juga: Sriwijaya Air Salurkan Bantuan Rp 1,25 M Kepada Keluarga Penumpang Pesawat SJ 182

Baca Juga: Update Hari Ke-13 Pencarian Korban Pesawat Sriwijaya Air SJ 182, Kamis 21 Januari 2021

Tanda "S.O.S" itu berada di Pulau Laki yang terdapat pada Google Earth terkait peristiwa jatuhnya Pesawat Sriwijaya Air

Unggahan tersebut beredar di sosial media seperti Twitter, Instagram, dan TikTok.

"Kenapa ada alarm? Somebody save them #pulaulaki #sos #sosgoogle #pulaulakiindonesia," demikian isi unggahan salah satu pengguna Twitter terkait tanda SOS di Pulau Laki.

Baca Juga: Pencarian Hari Ke-8 Pesawat Sriwijaya Air, Basarnas Berhasil Evakuasi 21 Kantong

Setelah ditelusuri menurut Direktur Operasi Badan SAR Nasional (Basarnas) Brigjen Rasman MS membantah narasi yang mengaitkan tanda "S.O.S" di Pulau Laki berasal dari penumpang selamat pesawat Sriwijaya Air SJ-182.

"Tidak ada apa-apa di situ. Sudah saya konfirmasi sama anggota tidak menemukan sesuatu," kata Rasman sebagaimana dilaporkan ANTARA dilansir LingkarMadiun.com

Baca Juga: Tim DVI Kembali Identifikasi Lima Korban Pesawat Sriwijaya Air SJ-182, Berikut Identitasnya

"Kemunculan tanda itu bisa saja ada skenario nelayan, yang dalam cuaca kurang baik, berlindung di pulau tersebut dan menggunakan ponsel pintar untuk memasukkan tanda tersebut," tambahnya

Kesimpulannya tanda "S.O.S" terkait korban Pesawat Sriwijaya Air SJ 182, yang meminta bantuan adalah hoaks.***

Editor: Rendi Mahendra

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler