Network
LINGKAR MADIUN – Vaksin covid-19 sampai sekarang masih didistribusikan kepada masyarakat Indonesia. Konon, penduduk juga merasa cemas apabila tidak melakukan vaksinasi, kelak vaksin covi-19 akan berbayar.
Beredar informasi bahwa orang yang sudah divaksin Covid-19 jauh lebih rentan terinfeksi omicron. Konon, kabarini meluas setelah ada unggahan di salah satu akun twitter. Sang pemilik akun memberikan informasi terkait kasus baru dari Covid-19.
“Astaga, studi ini menunjukkan bahwa setelah tiga bulan efektivitas vaksin Pfizer dan Modern terhadap omicron sebenarnya negatif,” ungkap pemilik akun.
“Penerima Pfizer 76,5 persen lebih mungkin dan penerima moderna 39,3 persen lebih mungkin terinfeksi daripada orang yang tidak divaksinasi,” sambung dalam narasinya.
Dari situ, banyak kalim yang mengatakan apabila para oenerima vaksin covid-19 lebih rentan terserang varian baru omicron. Setelah ditelusuri kebenarannya ternyata orang yang tidak divaksin justru tidak mudah terserang omicron adalah salah besar.
Mungkin dalam menuliskan berita, memiliki akun hanya membaca sebagian dari penelitian yang ada dari pihak MedRxiv. Dan bisa jadi pemilik akun juga salah menafsirkan hasil studi tersebut.
Karena, dalam penelitian diatas sebenarnya bertujuan mengukur efektivitas suntikan Pfizer maupun Moderna terhadap kasus Omicron. Faktanya, 5 bulan setelah vaksinasi banyak kasus pada pelaku sekarang yang sudah tervaksin justru terserah omicron.
Jadi, banyak kesimpulan bahwa infeksi kasus baru Omicron bisa menurunkan efektivitas vaksin Covid-19. Oleh karena itu, masyarakat harus mendapatkan vaksin booster (penguat) usai memperoleh dosis vaksin Covid-19 secara penuh.
