Cek Fakta: Kepala WHO Mengabarkan bahwa Vaksin Booster Covid-19 Bisa Membunuh Anak-anak? Simak Faktanya

- 24 Januari 2022, 09:53 WIB
Cek Fakta: Kepala WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus sebut vaksin Covid-19 dapat membunuh anak-anak? Simak faktanya.
Cek Fakta: Kepala WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus sebut vaksin Covid-19 dapat membunuh anak-anak? Simak faktanya. /WHO/Instagram

 

LINGKAR MADIUN – Keputusan Presiden Jokowi pada 11 Januari 2022 lalu mengenai vaksin booster, menyebutkan bahwa vaksin ketiga untuk masyarakat Indonesia bisa didapatkan secara gratis.

Keputusan ini diambil supayamasyarakat bisa terhindar dari paparan virus Omicron. Vaksin ketiga sudah bisa digunakan mulai keputusan dari Presiden Jokowi.

Akan tetapi, keputusan dari Presiden mengundang kabar berita trending pada saat itu.

Baca Juga: Program Pelatihan dan Pendampingan adalah yang Paling Ditunggu Masyarakat, Begini Kata Sandiaga Uno

Di sisi lain, beredar sebuah tangkapan gambar yang didalamnya terdapat pernyataan dari Kepala WHO, Tedros Adhanom Ghebreyeus.

Pria berkacamata dan memakai jas berdasi itu memperingatkan berberapa jika suatu negara memberikan suntikan booster vaksin Covid-19 dapat membunuh anak-anak.

Lantas benarkah klaim yang menyebutkan Kepala WHO mengatakan vaksin Covid-19 bisa membunuh anak-anak?

Viral tentang adanya kepala WHO menyebut vaksin booster bisa membunuh anak anak, Ini faktanya
Viral tentang adanya kepala WHO menyebut vaksin booster bisa membunuh anak anak, Ini faktanya kemeninfo

Baca Juga: Drama 5 Gol Terjadi saat Borrusia Dortmund Menghadapi Tuan Ruman Hoffenheim Malam Tadi

Dilansir Lingkar Madiun dari laman resmi kominfo.go.id. Faktanya, klaim tersebut adalah hoaks atau keliru. Terdapat kalimat yang dipenggal serta diinterprestasikan secara salah.

Cuplikan video tersebut diambil saat Tedros konfresi pers melalui virtual meeting. Pers yang dilakukan WHO terkait pembahasan vaksin ketiga pada tanggal 20 desember 2021.

Berdasarkan hasil dari pernyataan Tedros Adhanom Ghebreyesus yang sebernarnya. Tema yang diusung saat metting tersebut adalah tentang tidak adilnya vaksin global.

Baca Juga: Inter Milan Kokoh di Puncak Klasemen Usai Libas Venezia di San Siro dan Berjarak 5 Angka dari AC Milan

Lantas ia sedang tidak berbincang terkait keamanan vaksin atau yang berhubungan dengan itu. Dengan berita dari kebanyakan media sosial yang menyalahkan artinya tersebut.

Lantas membuat Tedroz Adhanom Ghereyesus terkejut, tergagap. Bahkan menilai para netizen terlalu panjat sosial terhadap vaksin.

Mereka yang cenderung tidak suka menyalahkan kegunaan arti sesungguhnya.

Baca Juga: Gol Telat Marcus Rashford Membawa Tiga Poin untuk Memperbaiki Klasemen Manchester United di Liga Inggris

Kemudian disalah artikan sebuah kalimat cuplikan. Pernyataan tersebut kemudian diketahui dengan kata 'chill’ dan yang keluar terdengar seperti ‘cill/kill’.

Seketika membuat Tedros mengingat kembali perkataannya. Yang ternyata perkataannya disalah artikan. Kemudian beliau melafalkan kembali dengan benar.

Maka pernyataan vaksin booster covid-19 yang bisa membunuh anak-anak itu informasi yang salah atau hoaks.

Vaksin booster tidak untuk membunuh melainkan penyembuh. Sudah siapkah untuk vaksin Booster? Ayo segera vaksin.***

   

 

Editor: Ninda Fatriani Santyra


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah