LINGKAR MADIUN- Berdasarkan catatan Bank Dunia, hutang luar negeri Indonesia naik lebih dari 2 kali lipat dalam 10 tahun terakhir.
Ketua Koalisi Anti Hutang Dani Setiawan mengungkapkan jika Indonesia telah diwarisi hutang oleh pemerintah Hindia-Belanda pada tahun 1949.
Warisan hutang tersebut adalah salah satu kesepakatan dalam Konferensi Meja Bundar (KMB) di Den Haag Belanda sebagai syarat kemerdekaan sebesar USD 4 miliar (Rp 56 triliun).
Baca Juga: Hadapi Udinese, Pioli Maksimalkan Strategi AC Milan
Namun, setelah tujuh kali pergantian presiden, nampaknya belum mampu mengantarkan Indonesia untuk keluar dari lilitan hutang luar negeri.
Masing-masing presiden justru dinilai melanjutkan tongkat estafet warisan hutang untuk presiden selanjutnya.
Baca Juga: Presiden Prancis Macron Minta Iran Buat Gerakan yang Jelas Mengenai Kesepakatan Nuklir 2015
Berikut rincian hutang Indonesia dari masa ke masa!
- Era Presiden Soekarno (1945-1967) hutang Indonesia sebesar USD 2,3 miliar (Rp 32 triliun)
- Era Presiden Soeharto (1967-1998) hutang Indonesia sebesar Rp 551,4 triliun dengan rasio 57,7 % terhadap PDB
- Era Presiden BJ Habibie (1998-1999) hutang Indonesia sebesar Rp 938,8 triliun dengan rasio 85,4 % terhadap PDB
- Era Presiden Abdurahman Wahid (1999-2001) hutang Indonesia sebesar Rp 1.271 triliun dengan rasio 77,2 % terhadap PDB
- Era Presiden Megawati Soekarnoputri (2001-2004) hutang Indonesia sebesar Rp 1.298 triliun dengan rasio 56,5 % terhadap PDB
- Era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (2004-2014) hutang Indonesia sebesar Rp 2.608 triliun dengan rasio 24,7 % terhadap PDB
- Era Presiden Joko Widodo (2014-akhir 2020) hutang Indonesia sebesar Rp 6.074,56 triliun dengan rasio 38,68 % terhadap PDB
Baca Juga: Menuju Kota Wisata, Walikota Madiun Harapkan Juru Parkir Sopan dan Ramah