Minyak tersebut merupakan minyak bekas pemakaian kebutuhan rumah tangga. Minyak goreng bekas merupakan minyak yang sudah digunakan berulang-ulang (empat kali) pemakaiannya dan minyak tersebut sudah turun kualitasnya.
Direktur Jenderal Industri Agro Kementerian Perindustrian (Kemenperin) Putu Juli Ardika, dalam acara pelepasan ekspor perdana minyak jelantah beberapa waktu lalu, menyampaikan bahwa greenfuel yang dihasilkan dari minyak jelantah yang tertelusur (well-traceable) mempunyai net carbon emission index sangat rendah yang berasal dari implementasi prinsip economy circular yaitu from waste to energy.***