Sri Mulyani Sebut Utang Indonesia Masih Kecil? Simak Penjelasannya

- 19 Oktober 2020, 16:10 WIB
Menteri Keuangan Sri Mulyani.*
Menteri Keuangan Sri Mulyani.* /M RISYAL HIDAYAT/ANTARA FOTO

LINGKAR MADIUN - Beberapa waktu lalu, Bank Dunia merilis daftar 10 negara dengan utang terbanyak. Hasilnya, Indonesia menempati urutan ketujuh dengan total utang mencapai mencapai 402,08 miliar dolar Amerika Serikat (AS) atau setara Rp5.910 triliun (kurs Rp 14.700 per dolar AS) pada tahun 2019.

Menteri Keuangan RI, Sri Mulyani menegaskan bahwa kondisi tersebut masih dalam batas aman. Bahkan, terbilang kecil jika dibandingkan dengan utang negara-negara maju atau G-20. Ia menyatakan bahwa pengelolaan utang Indonesia masih terkendali.

"Pengelolaan utang dilakukan prudent dan akuntabel. Mengutamakan sumber pembiayaan dalam negeri dengan tingkat bunga tetap untuk menjaga risiko utang yang terkendali," katanya di Jakarta, belum lama ini sebagaimana dilansir oleh wartaekonomi.co.id 

Baca Juga: Riset Vaksin Covid-19 Merah Putih, Lembaga Survei: Masyarakat Optimis

Pernyataan Sri Mulyani tersebut dikuatkan oleh Staf Khusus Menkeu Bidang Kebijakan Fiskal dan Makroekonomi, Masyita Crystallin. Ia menjelaskan bahwa total utang tersebut sudah termasuk utang yang dilakukan oleh swasta.

"Artinya, kalau kita melihat dari sisi porsi utang pemerintah saja, dalam jangka panjang risiko fiskal kita masih terjaga," ujar Masyita.

Deputi Bidang Koordinasi Ekonomi Makro dan Keuangan Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Iskandar Simorangkir juga memberikan pernyataan serupa. Jumlah rasio utang Indonesia yang mencapai 37,3 persen PDB tidak perlu dikhawatirkan.

Baca Juga: Wilayah ASEAN Akan Jadi Prioritas Vaksin Covid-19 dari China

"Jumlah tersebut, mungkin saja bertambah pada tahun ini dan beberapa tahun mendatang seiring dengan penanganan pandemi Covid19," tegasnya.*** (Cahyo Prayogo/ Warta Ekonomi)

Halaman:

Editor: Dwiyan Setya Nugraha

Sumber: Warta Ekonomi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x