Ramalan Jayabaya Yang Sudah Terjadi di Indonesia, Salah Satunya Perempuan Kehilangan Rasa Malu

4 Desember 2020, 12:34 WIB
Ramalan Jayabaya Yang Sudah Terjadi di Indonesia /Pixabay/

LINGKAR MADIUN - Sebagai seorang raja Kerajaan Kediri periode 1135-1157 Masehi, Prabu Jayabaya justru lebih dikenal sebagai peramal ulung.

Dilansir dari LINGKAR MADIUN dalam artikel "Inilah 7 Ramalan Jayabaya yang Terbukti Benar dan Sudah Terjadi Semenjak Zaman Kolonial". Masyarakat menganggap hampir semua ramalan Jayabaya akurat seperti ramalan berikut ini.

  1. Wong jawa ilang jawane

Dalam ramalan yang berbunyai, “wong jawa ilang jawane” diartikan sebagai manusia yang terlalu berlebihan sehingga lupa akan jati dirinya sebagai manusia.

  1. Akeh menungso mung ngutamakne duwit

Prabu Jayabhaya memprediksi bahwa praktik korupsi akan semakin besar. "Akeh janji ora ditetepi, akeh wong langgar sumpahe dewe, akeh menungso mung ngutamakne duwit. Lali kemenungsan, lali kebicikan, lali sanak, lali kadang"

Artinya, banyak janji tidak ditepati, banyak orang melanggar sumpahnya sendiri, banyak manusia yang mengutamakan uang. Lupa akan kemanusiaan, lupa kebajikan, lupa keluarga. 

Baca Juga: 10 Ciri-Ciri Wanita Akhir Zaman Pengikut Dajjal, Salah Satunya Berpakaian tapi Telanjang

Baca Juga: Minuman Pembangkit Mood Milkshake Oreo. Berikut Ini Cara Mudah Membuat Milkshake Oreo

Baca Juga: Sinopsis REPLAY Drama Web Korea 2021, Dibintangi Miyeon (G) I-DLE dan Hwiyoung SF9

  1. Wegah nyambut gawe kepenak-kepenak

Ramalan Prabu Jayabhaya berikutnya mengingatkan kita akan banyaknya praktik pesugihan  di Indonesia

"Akeh wong nyambut gawe apik-apik podo kroso isin, luwih utama ngapusi. Wegah nyambut gawe kepenak-kepenak. Ngumbar nafsu angkoro murko, nggedeake dhuroko"

Artinya, banyak orang yang malu bekerja pada pekerjaan yang baik dan halal, lebih senang berbohong. Tidak suka bekerja dan lebih suka bersenang-senang. Mengumbar nafsu dan membesarkan keinginan.

  1. Pasar ilang kumandange

Prabu Jayabhaya mengatakan bahwa negeri ini akan mengalami kemajuan dalam berbagai bidang seperti transportasi hingga perekonomian.

"Mbesuk yen ono kreto mlaku tanpo jaran, tanah Jawa kalungan wesi, prahu mlaku nang duwur awang-awang, kali ilang kedunge, pasar ilang kumandange"

Baca Juga: 7 Ciri Wanita yang akan Menjadi Ahli Neraka, Tidak Dapat Mencium Bau Surga

Baca Juga: Sikap Istri yang Tanpa Disadari Dapat Menghambat Rezeki Suami

Artinya, nanti akan ada kereta yang berjalan tanpa kuda, tanah Jawa akan dihiasi besi, perahu berjalan di atas awang-awang (pesawat), sungai kehilangan sumbernya, dan pasar kehilangan keramaian.

  1. Wong wadon ilang kewirangane

Prabu Jayabhaya memprediksi adanya pergaulan bebas, ramalan itu menyebut jika orang perempuan akan kehilangan rasa malu dan laki-laki akan kehilangan kehormatannya.

"Wong wadon ilang kewirangane, wong lanang prawirane", yang berarti perempuan kehilangan rasa malu dan laki-laki kehilangan kehormatannya.

  1. Zaman Kalatirto

Jayabaya sudah memperkirakan bahwa banyak kawasan di Jawa bakal tergenang air. Di mana Jayabaya menyebut masa itu sebagai jaman Kalatirto.

Zaman Kalatirto (zaman air) diyakini Jayabaya sebagai banjir karena Sang Hyang Raja Kano yang bertahta di negara Purwocarito sering menata batu besar untuk membendung kali (sungai) dan bengawan. Masa itu dihitung mulai 301-400 tahun matahari atau 310-412 tahun Candra.

Baca Juga: Bunyi Ramalan Jayabaya Tentang Virus Corona yang Terjadi di Tahun Kembar 2020

  1. Semenjak 2001 Indonesia memasuki Zaman Kalasuroto

Jayabaya menyebutkan jika ada waktunya negeri ini mencapai periode penghabisan (Kalasengoro) yang dibagi menjadi Sapto Maloko atau tujuh zaman yang periodesasinya masing-masing 100 tahun lamanya.

Zaman Kalasuroto sedniri yang konon terjadi pada 2001-2100 tahun surya di mana banyak orang-orang yang manis budinya dan lemah lembut muncul.***(Aisyah Rahmatul Fajrin, Lingkar Madiun)

Editor: Dwiyan Setya Nugraha

Sumber: Lingkar Madiun

Tags

Terkini

Terpopuler