Misteri Ramalan Ketujuh Jayabaya: Tikus Pithi Anoto Baris, Apakah sudah Terjadi?

4 Desember 2020, 19:25 WIB
ilustrasi Prabu Jayabaya /Instagram @realhistoryuncovered

LINGKAR MADIUN - Tikus Pithi Anoto Baris merupakan ramalan ketujuh jayabaya. Tikus pithi adalah simbol dari rakyat jelata yang memiliki angan-angan dan cita-cita untuk meraih mimpi.

Namun mimpi itu tak pernah terwujud karena ulah para elite penguasa yang korup dan bertindak semaunya sendiri.

Akibatnya rakyat kecil ini kemudian bersatu mencari jalan untuk menentukan hidupnya sendiri untuk menggapai mimpi.

Intrepetasi lain, tikus pithi anoto baris yaitu tikus merah menyusun barisan. Merah tatkala masih bayi belum tumbuh bulu, dan kelak menjadi hitam oleh bulunya sendiri. Sifat utama tikus phiti yaitu gesit, semau sendiri, susah diatur, dan lucu.

Semasa Sri Aji Jayabaya memerintah di Kediri tikus pithi sebagai julukan pada anak-anak remaja yang beranjak dewasa, tidak lagi merah tapi sudah bersemu kehitaman.

Baca Juga: 7 Fase Kehidupan Bangsa Indonesia Berdasarkan Ramalan Jayabaya, Jatuh Bangunnya Nusantara

Baca Juga: 7 Satria Pemimpin Indonesia Menurut Ramalan Jayabaya, Muncul saat Indonesia Kacau Balau

Baca Juga: Jangan Remehkan, Inilah 5 Dosa Manusia yang Langsung Allah Balas di Dunia

Tikus dalam konteks ramalan bisa sebagai perlambang kaum muda, angkatan muda, atau pemuda dalam lingkup pusat kerajaan Kediri.

Cara yang lain diartikan secara terpisah yaitu tikus dan Pithi atau tikusnya Pithi. Pithi adalah sejenis bakul kecil dari bambu yang biasanya digunakan untuk wadah beras untuk persediaan makan selama seminggu.

Apabila ini memiliki makna negatif yaitu para pedagang/ pengijon padi/beras bersatu-padu mengambil untung sebanyak-banyaknya dari komoditi pangan.

Makna Pithi yang lain adalah kartu kecil (ceki, kartu cina) sehingga makna keseluruhan adalah judi merajalela, hal ini bernuansa negatif.

Mengingat Hukum Ketertarikan Alam Semesta seharusnya makna “tikus pithi anoto baris” ini adalah pergerakan seluruh rakyat kecil kompak-serempak mengatur diri sendiri ke dalam barisan untuk tujuan positif.

Baca Juga: Mitos Gunung Slamet Terbelah Dua dengan Ramalan Jayabaya

Baca Juga: 9 Tanda Diabetes pada Pria yang Tidak Harus Diabaikan: Salah Satunya Sering Buang Air Kecil

Kelak dengan berhasilnya angkatan muda menyusun barisan bersama untuk tujuan bersama memurnikan semua idea pemersatu dan mampu mewujudkannya dalam aksi, maka makna sesungguhnya ramalan Joyoboyo ketujuh itu terbuktilah kebenarannya.***

Editor: Dwiyan Setya Nugraha

Sumber: Berbagai Sumber

Tags

Terkini

Terpopuler